Salin Artikel

Pariwisata Bali Masih Buntung Meski Wisatawan Domestik Naik 3 Kali Lipat

DENPASAR, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Bali menyebut, kunjungan wisatawan domestik di Bali naik tiga kali lipat pasca vaksinasi Covid-19.

Data tersebut merujuk pada angka jumlah kedatangan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Sebelum vaksinasi dilakukan sekitar awal Februari jumlah kedatangan penumpang di Bandara Ngurah Rai di kisaran 1.900 hingga 3.000 penumpang.

Kemudian angkanya mengalami kenaikan jika dibandingkan pada akhir Maret dan awal April 2021.

Jumlahnya ada di kisaran angka 6.000 hingga 8.000 dalam sehari.

Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa mengatakan, naiknya jumlah wisatawan domestik ini karena adanya kepercayaan dari wisatawan terhadap Bali.

Kepercayaan bahwa Bali telah menjalankan protokol kesehatan ketat dan menjalankan program vaksinasi.

"Salah satu penyebabnya mungkin karena kepercayaan atau confidance wisatawan," kata Astawa, saat dihubungi, Senin (12/4/2021).

Selain kepercayaan, masyarakat mulai jenuh selama pandemi dan ingin liburan.

Kemudian, akhir Maret hingga awal April kemarin ada libur panjang Paskah 2021.

Kemudian, harga tes Covid-19 kini lebih terjangkau dari sebelumnya.

"Selain jenuh juga karena liburan dan sekarang sudah boleh GeNose," kata dia.

Wakil Ketua Bidang Budaya, Lingkungan dan Humas PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, memang ada peningkatan wisatawan domestik ke Bali.

Ia menyebut, penyebabnya karena Liburan Paskah, banyak promo liburan, dan kepercayaan wisatawan setelah vaksinasi.


"Vaksinasi sekarang sudah dilakukan secara masif, khususnya yang prioritas di sektor pariwisata dan tempat wisata untuk membangun kepercayaan. Secara perlahan akan membuka bisnis kita di pariwisata," kata dia.

Meski meningkat, namun kunjungan wisatawan domestik ini belum mampu membangkitkan ekonomi Bali.

Di Bali sebanyak 146.000 kamar hotel yang tersedia masih banyak yang kosong.

Kunjungan wisatawan domestik saat ini hanya mampu mengisi sekitar 16.000 kamar sehari atau sekitar 15 persen.

Peningkatan jumlah kunjungan ini belum berdampak bagi sektor perhotelan di Bali.

Dari jumlah hotel di Bali, saat ini baru 60 persen yang buka dan sisanya masih tutup.

Sehingga, karyawan juga belum banyak yang dipekerjakan.

"Hotel belum mempekerjakan kembali karyawan yang di HK atau dirumahkan. Kami hanya mampu membiayai operasional dan merawat properti hotel," kata dia.

Sementara, 300.000 karyawan hotel saat ini baru 60 persen atau sekitar 180.000 karyawan yang bekerja secara bergilir.

Ia menyebut, hotel baru bisa bernapas lega jika okupansi mencapai 40 persen ke atas per hari.

"Jadi perusahaan dengan cara strategi manajemen mengatur karyawan seefisien mungkin. Kami tahu operasional hotel tinggi anatara lainnya biayaya listrik, maintenance dan gaji karyawan," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/12/153119978/pariwisata-bali-masih-buntung-meski-wisatawan-domestik-naik-3-kali-lipat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke