Salin Artikel

Perjuangan Oktovianus, Sepekan Susuri Kali, Cari Ayah dan Ibu yang Hilang Terseret Banjir Bandang

Pria asal Desa Builaran, Kecamatan Sasitamean, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), bersama sejumlah kerabat dan warga lainnya, mengendarai sepeda motor sejauh belasan kilometer menyusuri aliran kali (sungai kecil) untuk mencari keberadaan kedua orangtuanya Paulus Berek (74) dan Klara Kolo.

Upaya pencarian yang dilakukan Oktovianus dan keluarga membuahkan hasil, karena setelah terseret banjir bandang pada Minggu (4/4/2021) lalu, jenazah Paulus akhirnya ditemukan di Kakaniuk, Kecamatan Malaka Tengah, Senin (5/4/2021).

Sedangkan Klara Kolo, hilang selama hampir sepekan.

Oktovianus yang berprofesi sebagai guru Matematika itu, bersama keluarga, sempat putus asa, karena pencarian selama berhari-hari tak kunjung berbuah hasil.

Namun, karena rasa sayang terhadap sang ibu yang begitu tinggi, mereka akhirnya terus melanjutkan pencarian.

Jenazah Klara akhirnya ditemukan pada Sabtu (10/4/2021) malam. 

Orangtua pamit panen kacang tanah, tapi tak juga kembali

Oktovianus menjelaskan, kejadian nahas tersebut bermula ketika Paulus dan Klara ke kebun untuk mengambil kacang tanah yang akan siap dipanen.

"Mama dan bapa sempat bermalam di kebun. Keesokan harinya, mereka tidak kembali sehingga kami mulai mencari mereka, karena kami curiga mereka hanyut terbawa banjir," kata Oktovianus kepada Kompas.com, Minggu (11/4/2021).

Oktovianus bersama keluarga lainnya, tak sempat meminta bantuan pemerintah setempat dan tim SAR.

Mereka berusaha sendiri mencari, dengan mengandalkan informasi dari warga yang ditemui.

"Setiap hari kami terus mencari dan akhirnya jenazah mama kami temukan tadi malam," kata dia.

Saat ini, jenazah Klara sudah dibawa ke Desa Builaran untuk dimakamkan bersama suaminya Paulus.


Dihubungi terpisah Penjabat Bupati Malaka Viktor Manek, belum mengetahui informasi penemuan mayat itu.

Viktor mengaku akan segera mengecek informasi tersebut.

"Nanti saya cek dulu. Tadi ada info penemuan jenasah di Maktihan. Apakah itu yang dicari, tapi nanti saya akan pastikan dulu," ujar Viktor singkat.

Kepala BPBD Kabupaten Malaka Gabriel Seran mengarahkan pihak keluarga pasutri ini, segera melapor ke Kapolsek dan Danramil terdekat untuk proses laporan resmi.

"Biar nanti didata secara resmi oleh pemerintah untuk jadi laporan korban yang meninggal di Kabupaten Malaka akibat bencana ini," kata Gabriel.

Menurut Gabriel, baru enam orang yang terdata resmi di BPBD setempat. Sementara sisanya belum terdata karena belum ada laporan. 

https://regional.kompas.com/read/2021/04/11/133342278/perjuangan-oktovianus-sepekan-susuri-kali-cari-ayah-dan-ibu-yang-hilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke