Salin Artikel

Tangis Histeris Nenek Lima, Rumahnya Ambruk dan Hanya Bersisa Puing akibat Gempa Malang, Tinggal Sebatang Kara

Para tetangga pun mendatangi sang nenek yang histeris dan berupaya menenangkannya.

Rumah Nenek Lima di Dusun Karanganyar, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Jember, Jawa Timur itu kini tinggal puing-puing dan tak bisa ditempati lagi.

Padahal rumah tersebut juga merupakan hunian bantuan pemerintah dari program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Saat gempa terjadi, nenek berusia 92 tahun itu sedang berada di teras rumah.

Tiba-tiba terdengar bunyi yang menandakan rumahnya akan roboh. Nenek Lima pun dengan sigap meloncat.

“Saat rumah berbunyi hendak roboh, dia terus loncat keluar, ” kata salah satu relawan di Jember, David Handoso Seto pada Kompas.com via telepon.

Dia merasa bingung karena selama ini hidup sebatang kara, tidak memiliki suami dan anak.

Petugas Puskesmas kemudian mendatangi nenek Lima untuk menangani kondisi psikologisnya.

David yang juga anggota DPRD Jember itu berharap pemerintah memberikan bantuan kepada Lima.

“Kami juga sudah menghubungi BPBD Jember dan bupati agar memberikan bantauan,” ucap dia.

Rumah-rumah itu berada di Kecamatan Patrang, Sukorambi, Arjasa, Bangsalsari, Sumberbaru, Tanggul, Wuluhan, Panti dan Jombang.

Rinciannya, satu rumah mengalami rusak berat, tujuh rumah rusak sedang dan enam rumah rusak ringan dan satu masjid rusak sedang.

“Laporan periodik kami hingga pukul 15.30 WIB, ada 15 rumah terdampak,” kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember M Jamil.

Pusat gempa berada 96 kilometer di arah selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Gempa berpusat di lepas pantai dengan kedalaman hingga 80 kilometer.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, jenis gempa yang terjadi adalah gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.

Hal itu diketahui berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” ujarnya melalui siaran pers BMKG, Sabtu (10/4/2021).

Sumber: Kompas.com (Penulis : Andi Hartik, Bagus Supriadi | Editor : Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2021/04/11/055500678/tangis-histeris-nenek-lima-rumahnya-ambruk-dan-hanya-bersisa-puing-akibat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke