Salin Artikel

Cerita Korban Puting Beliung di Deli Serdang, Batu Beterbangan Terkena Dahi, Seisi Rumah Rusak

Tercatat sebanyak 45 rumah mengalami rusak ringan hingga rusak berat.

Sementara itu, seorang anak mengalami luka di keningnya akibat tertimpa batu bata rumahnya yang roboh terbawa angin.

"Total rumah yang kena ada 45 rumah," ujar Kepala Desa Amplas Edi Purwanto ketika ditemui di lokasi kejadian pada Kamis (8/4/2021).

Edi bersama Kepala Dusun dan Camat sudah melakukan penanggulangan sejak Rabu malam, dengan memberikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga sudah berkoordinasi dengan perangkat daerah setempat untuk memberi bantuan kepada warga.

"Ada korban luka, sudah difasilitasi di bidan. Tidak begitu serius," kata Edi.

Begitu juga dengan pihak Polsek Percut Sei Tuan yang datang membawa bantuan beras bagi para korban bencana.

Kapolsek Percut Sei Tuan AKP JP Napitupulu mengatakan, angin puting beliung terjadi pada Rabu, sekitar pukul 15.00 WIB.

"Saat ini kami berada di sini memberikan sembako kepada saudara-saudara kami yang terkena musibah. Semoga dengan bantuan ini dapat membantu bapak, ibu, yang terkena bencana alam. Mudah-mudahan rekan-rekan lainya turun ke sini untuk memberi bantuan," kata Napitupulu.

Sri Hardiyanti (30), salah satu korban yang rumahnya mengalami kerusakan paling parah menjelaskan, angin puting beliung terjadi bersamaan hujan deras pada sore hari.

Saat itu, dia sedang tidur bersama dengan 3 orang anaknya yang masih kecil.

Dia terbangun setelah mendengar suara benda di atas rumahnya.

Sri lalu keluar dari kamar dan melihat angin semakin kencang.

Dia lalu membangunkan ketiga anaknya dan berusaha keluar dari kamar.

Namun, saat itu atap rumahnya sudah beterbangan.

Batu yang terbawa angin mengenai dahi salah satu anak Sri.

"Itu pintu dibuka payah kali. Untung kami senderan di tembok itu. Kalau tidak entah kek mana," ujar Sri.

Angin puting beliung membuat tembok bagian depan rumah Sri jebol.

Atap rumah dari kayu dan seng terbang terbawa angin.

Kulkas, televisi, kipas angin yang terkena hujan rusak dan tak bisa digunakan lagi.

"Untung maish ada ponsel ini yang masih bisa hidup. Padahal semalam posisi sedang di-charge dan digantung. Kena hujan ternyata tetap bisa hidup. Lainnya tak ada lagi yang bisa dipakai," kata Sri.

Saat ini dua tempat tidur dijemur di halaman rumah Sri.

Irawan (37) yang merupakan suami Sri Hardiyanti mengaku kaget melihat kondisi rumahnya saat baru pulang seusai bekerja.

"Saya posisi semalam sedang bekerja bangunan, sampai rumah kok jadi gini rumah kami," kata Irawan.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/08/154210778/cerita-korban-puting-beliung-di-deli-serdang-batu-beterbangan-terkena-dahi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke