Salin Artikel

"Janjinya Mau Dibayar, tapi Sampai Sekarang Belum Juga Dibayar, Status Pun Tak Jelas"

KOMPAS.com - Tak digaji selama 10 bulan, ratusan pegawai PT Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan, melakukan aksi mogok kerja, Kamis (8/4/2021).

Aksi mogok kerja dilakukan di depan pintu masuk JSC.

"Janjinya mau dibayar tapi sampai sekarang kami juga belum dibayar. Status saya di sini pun tak jelas apakah kontrak apakah karyawan. Padahal saya di sini sudah dari tahun 2012," kata Elson, salah satu staff operasional PT JSC.

Kata Elson, sejak PT JSC tidak dikelola lagi oleh Pemerintah Pemerintah Provinsi Sumsel, gaji mereka pun mulai menunggak.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup di rumahnya, lanjut Elson, ia dibantu oleh anaknya.

"Gaji saya hanya Rp 2,6 juta sebulan disini. Itupun saya tidak didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya.

Ketua Serikat Pekerja JSC Hardi mengatakan, 10 bulan gaji yang tak dibayar itu berlangsung sejak 2019.

"Totalnya kurang lebih Rp 9 miliar untuk 197 pekerja yang belum dibayar," katanya.


Terkait dengan keterlambatan gaji itu, sambung Hardi, pihak manajemen PT JSC tidak memberikan kejelasan.

Diakui Hardi, sebelum melakukan aksi, para pegawai PT JSC ini sempat melakukan mediasi dengan pihak manajemen tidak ada titik terang.

Dalam mediasi itu, pihak JSC beralasan sedang mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak bisa membayarkan gaji karaywan.

"Mereka beralasan menunggu uang dari penyertaan modal perusahaan, tapi itu hanya janji sampai sekarang pun belum dibayar," ujarnya.

Kata Hardi, jika gaji para karyawan tak dibayar, mereka akan melakukan aksi mogok kerja selama satu bulan.

Tak hanya itu, mereka juga akan melaporkannya ke Dinas Ketenagakerjaan.

"Kami juga melaporjan kejadian ini ke Dinas Ketenagakerjaan. Kami akan mogok kerja selama sebulan jika tak kunjung ditanggapi," tegasnya.


Sementara itu, Direktur PT JSC Maina Paloh mengatakan, dirinya masuk ke dalam manajemen pada 2018 seusai Asian Games.

Saat itu, lanjutnya, pendapatan PT JSC sudah menurun dan terjadilah penunggakan karyawan.

Maina mengaku, pada tahun 2019 pihaknya tidak membayar gaji karyawan secara full karena harus membayar listrik dan lain-lain.

"Tapi 2020 semuanya dibayar full," katanya melalui sambungan telepon.

Kata Maina, sebelum para karyawan melakukan aksi mogok kerja, ia sempat bertemu dan melakukan mediasi soal pembayaran kerja itu.

Dalam pertemuan itu, kata Maina, pihaknya akan membayar gaji mereka.

"Saya sudah katakan bulan ini gaji mereka pasti dibayar tapi mereka tetap mau aksi mogok kerja" ujarnya.

 

(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2021/04/08/140300878/janjinya-mau-dibayar-tapi-sampai-sekarang-belum-juga-dibayar-status-pun-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke