Salin Artikel

Kepala Bapenda Makassar Jelaskan soal Kekayaannya Naik Rp 80 Miliar Selama 2 Tahun

MAKASSAR, KOMPAS.com – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Makassar Irwan Adnan angkat bicara terkait kekayaannya meningkat Rp 80 miliar selama dua tahun terakhir.

Menurut Irwan, kenaikan kekayaannya selama dua tahun menjabat Kepala Bapenda Makassar karena terdapat kesalahpahaman saat pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Irwan menjelaskan, dirinya menjabat sebagai Kepala Bapenda Makassar pada tahun 2017.

Dari situ, kemudian melaporkan kekayaan yang dimilikinya tidak sepenuhnya.

Selanjutnya, dia kembali melaporkan LHKPN pada tahun 2019.

“Di situlah ada kesalahpahaman saat melaporkan LHKPN. Di mana pada awal saya tidak mengimput semua aset yang dimiliki istri dan keluarga. Sehingga belakangan, saya menginput kembali semua aset yang saya beserta keluarga miliki,” katanya, Selasa (6/4/2021). 

Irwan mengungkapkan, jika kekayaan yang dilaporkan uang, rumah, tanah, kendaraan dan lainnya.

Dia mengaku, harta tersebut telah lama ada sebelum dirinya menjabat sebagai Kepala Bapenda Makassar.

“Itu semua aset kan tiap tahun naik juga, jadi orang menilai sekian. Berbedalah nilai beberapa tahun lalu dengan sekarang, sehingga terhitung ada pertambahan nilai. Itu juga harta sudah lama ada sebelum saya menjabat Kepala Bapenda dan boleh dicek,” jelasnya.

Irwan juga meminta semua pihak tidak melihat dari besaran nilai kekayaan yang dimilikinya.

"Saya sebagai penyelenggara negara ya wajib laporkan kekayaan di LHKPN dan sudah diverifikasi oleh KPK. Jadi jangan lihat besarnya dong, tapi soal integritas saya yang berani mengungkap ke LHKPN," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengungkapkan ada pejabatnya yang tambah kaya Rp 80 miliar dalam dua tahun.

Pejabat itu adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Makassar Irwan Adnan.

Penambahan kekayaan sebesar itu dianggap Danny, sapaan Ramdhan Pomanto, tidak wajar.

Terlebih Irwan disebut tambah kaya hingga puluhan miliar rupiah setelah menjadi pejabat.

"Wali kota saja menjabat lima tahun, tidak signifikan kenaikan kekayaannya. Apalagi ini kepala badan yang baru menjabat selama dua tahun," kata Danny saat dihubungi, Selasa (6/4/2021).

"Bukan bermaksud mencurigai, tapi secara logika tidak masuk di akal. Karena hanya menjabat dua tahun Kepala Bapenda Makassar, kenaikan kekayaannya sangat signifikan. Sedangkan wali kota tunjangannya banyak, tapi kenaikan kekayaannya tidak signifikan," sambungnya.

Dengan adanya temuan ini, Danny telah memerintahkan tim audit untuk memeriksaan dan penelusuran terkait kekayaan Irwan dan beberapa pejabat lainnya di lingkup Pemerintah Kota Makassar.

“Kita akan melakukan audit dan melakukan penulusuran. Apalagi dia masih menjabat Kepala Bapenda Makassar sampai sekarang,” tegasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/06/155340678/kepala-bapenda-makassar-jelaskan-soal-kekayaannya-naik-rp-80-miliar-selama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke