Salin Artikel

Puluhan Ribu Jiwa Terdampak Banjir Bima, Satu Tewas dan Jembatan Penghubung Ambruk

BIMA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, ada ribuan jiwa terdampak akibat banjir yang melanda empat Kecamatan di Kabupaten Bima, NTB.

Selain itu, banjir tersebut juga menewaskan satu orang dan menyebabkan satu jembatan penghubung antar daerah terputus.

BPBD Kabupaten Bima juga melaporkan sejumlah warga mengungsi akibat banjir tersebut, namun jumlahnya masih dalam pendataan.

"Dari data awal, sebanyak 7.958 rumah terendam dengan ketinggian air 50 sentimeter hingga 2 meter. Sementara itu ada 21.662 jiwa yang terdampak," kata Kasubid Penanganan Darurat BPBD Kabupaten Bima, Bambang Hermawan, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Sabtu (3/4/2021).

Adapun korban meninggal dunia akibat banjir bandang tercatat satu orang. Korban adalah Abdul Hamid, warga Kecamatan Monta yang dilaporkan hilang saat banjir pada Jumat (2/4/2021) sore.

Kakek berusia 70 tahun itu diduga terseret arus saat berteduh dari hujan di sebuah gubuk miliknya setelah bekerja di sawah.

"Saat itu hujan lebat, tiba, tiba-tiba terjadi banjir bandang yang menyapu gubuk tempat ia berteduh. Setelah dilakukan pencarian hingga tadi pagi, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ujar Bambang.

Sementara itu, satu jembatan penghubung antar daerah di Kecamatan Bolo turut dilaporkan ambruk setelah dihantam arus banjir yang deras.

"Limpasan banjir juga merusak lahan pertanian serta menyebabkan tumbangnya tiang listrik pada beberapa titik jalan dan mengakibatkan putusnya jaringan ke beberapa kecamatan," kata dia

Menurut Bambang, banjir bandang yang diakibatkan meluapnya sungai-sungai itu menyebabkan ribuan kepala keluarga (KK) yang tersebar di puluhan desa yang berada di empat kecamatan terdampak.

Di Kecamatan Madapangga, banjir telah merendam ribuan rumah warga di 6 desa yang dihuni oleh ribuan kepala keluarga.

Rinciannya, Desa Campa sebanyak 253 KK atau 771 jiwa terdampak. Desa Woro 302 KK atau 906 Jiwa, Desa Tonda 451 KK atau 1.353 jiwa, Desa Dena 296 KK atau 981 jiwa, Desa Ncandi sebanyak 112 KK atau 318 jiwa, dan Desa Rade sebanyak 258 KK atau 1.032 jiwa.

Kemudian Kecamatan Bolo dengan rincian, Desa Tambe sebanyak 285 KK atau 895 jiwa, Desa Rasabou 193 KK atau 587 jiwa, Desa Leu 176 KK atau 536 jiwa, Desa Bontokape 97 KK atau 301 jiwa, Desa Nggembe 221 KK 613 jiwa, Desa Kananga 305 KK atau 927 Jiwa, Desa Rato 248 KK atau 753 jiwa, dan Desa Timu 237 KK atau 691 jiwa.

Sementara Kecamatan Woha terdapat 9 desa yang meliputi Desa Naru sebanyak 1.005 KK 3.015 jiwa, Desa Nisa 605 KK atau 2.000 jiwa, Desa Rabakodo 334 KK atau 1.000 jiwa, Desa Tenga 167 KK atau 500 jiwa, Desa Tente 154 KK atau 500 jiwa, Desa Waduwani 67 KK atau 200 jiwa, Desa talabiu 504 KK atau 1500 jiwa, Desa Pena Pali 235 KK atau 705 jiwa, dan Desa Donggo Bolo 102 KK atau 305 jiwa.

Sedangan di Kecamatan Monta meliputi Desa Baralau 135 KK atau 397 jiwa, Desa Simpasai 152 atau KK 471 jiwa, Desa Sie 173 KK atau 518 jiwa, Desa Sakuru 134 KK atau 410 jiwa, Desa Pela 87 KK atau 253 Jiwa, Desa Tangga 207 KK atau 609 jiwa, dan Desa Monta sebanyai 103 KK atau 315 jiwa.


Berdasarkan data BPBD, di Kabupaten Bima juga terjadi tanah longsor hingga menutupi ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Monta, Woha dan Parado.

"Kecamatan Wera, cuaca ekstrem juga menyebabkan gelombang tinggi yang mengakibatkan abrasi di Desa Sangiang," tutur dia.

BPBD kini telah melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa untuk penanganan korban yang terdampak banjir.

"BPBD juga koordinasi dengan TNI, Polri, SAR, relawan dan berbagai unsur serta menyalurkan bantuan logistik untuk warga terdampak," pungkas dia.

Sebelumnya intensitas hujan tinggi yang mengguyur sejak Jumat (2/4/2021) mengakibatkan Kabupaten Bima dilanda banjir.

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupten Bima, tercatat banjir telah merendam ratusan rumah di 4 kecamatan dan beberapa warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Selain itu, banjir hingga ketinggian mencapai lebih dari dua meter meter itu juga menyebabkan aliran listrik di lokasi terdampak padam.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/03/175437978/puluhan-ribu-jiwa-terdampak-banjir-bima-satu-tewas-dan-jembatan-penghubung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke