Salin Artikel

Rentetan Aksi di Daerah Usai KLB Demokrat Kubu Moeldoko Ditolak, Cukur Gundul hingga Parade Karangan Bunga

Aksi-aksi unik hingga pernyataan penting pun muncul dari kader di tingkat DPD maupun DPC.

Berikut respons kader Partai Demokrat di daerah menanggapi ditolaknya KLB kubu Moeldoko:

"Itu wujud syukur kader dan pengurus partai Demokrat Kota Semarang terkait keputusan Pak Menteri (Yasonna Laoly) yang menolak KLB di Deli Serdang," jelas Ketua DPC Partai Demokrat Kota Semarang, Wahyu Winarto saat dihubungi, Kamis (1/4/2021).

Para peserta adalah 9 orang yang merupakan perwakilan dari 16 Pengurus Anak Cabang (PAC) di Semarang.

Wahyu menyebut aksi tersebut dilakukan hanya sebatas spontanitas.

"Itu terjadi secara spontan begitu tidak disahkan (hasil KLB Deli Serdang) kita mewujudkannya dengan cukur gundul. Ada sembilan orang yang dicukur gundul dari pengurus dan kader DPC dan ditambah dari PAC," ujarnya.

Dengan hasil tersebut, dia menilai bahwa Demokrat masih loyal dengan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Ini pengalaman yang berarti bagi Partai Demokrat. Mungkin ini pengalaman pertama dengan kejadian ini kita bisa mengambil hikmah bahwa Partai Demokrat sejatinya masih solid dan kompak. Kita tetap AHY. Tentunya bisa melihat kadernya yang memang loyal kepada DPP," ungkapnya.

"Sejak awal kami yakin tentang keabsahan hasil kongres Partai Demokrat yang memilih Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," kata Emil saat dikonfirmasi, Kamis (1/4/2021).

Bahkan dia menegaskan kader tetap loyal dengan AHY meski muncul KLB di Deli Serdang.

"Secara umum tidak mengganggu. Kader dan pengurus tetap patuh," ujar Emil.

"Kader dan pengurus tetap bekerja di legislatif dan tetap terjun ke masyarakat," terangnya.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim Sri Subianti berjanji dengan hasil tersebut Demokrat akan semakin melakukan hal bermanfaat untuk rakyat.

"Kita akan semakin berkoalisi dan mesra dengan masyarakat, itu fokus kami ke depan," ujarnya.

Papan bunga tersebut antara lain berisi ucapan selamat lantaran KLB kubu Moeldoko telah ditolak.

Ada pula papan karangan bunga yang bertuliskan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) The True Leader atau pemimpin sejati.

Ketua DPC Demokrat Pekanbaru Agung Nugroho mengatakan, telah mengecek keberadaan karangan bunga tersebut.

"Tadi malam saya dapat informasi dari sekretariat DPC Demokrat Pekanbaru bahwasanya ada warga ramai-ramai mengirim karangan bunga," kata Agung.

"Saya pun bersama pengurus lain langsung ke kantor mengecek. Ternyata sudah banyak ucapan selamat penolakan KLB kubu Moeldoko," lanjut dia.

Menurutnya, karangan bunga tersebut dikirim oleh sejumlah masyarakat. Mereka antara lain masyarakat Kecamatan Tuah Madani Cinta Demokrat dan masyarakat Marpoyan Damai yang cinta demokrasi.

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan kepada demokrat dan kami mengapresiasi semangat masyarakat Kota Pekanbaru, khususnya yang mengutamakan kepentingan demokrasi di atas segala kepentingan," ucap Agung.

Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrat Solo Supriyanto menuruturkan, pemerintah akhirnya bisa bersikap objektif.

Supri, demikian sapaannya menuturkan sejak awal telah optimis pemerintah menolak KLB kubu Moeldoko.

"Bersyukur pemerintah akhirnya objektif," kata dia.

"Kami pengurus bersyukur juga pada pemerintah yang telah objektif kepada Pak Jokowi, Menkum HAM, kemudian juga kami DPC, PAC sampai ranting bersyukur dengan keputusan objektif ini," ujar Supri.

Dia memastikan dari Solo tak ada anggotanya yang mengikuti KLB Deli Serdang.

Supri mengungkapkan, pada 4-5 April 2021 mendatang seluruh pengurus DPC se-Jawa Tengah bakal menggelar doa syukur bersama Ketua Umum Partai Demokrat AHY di Salatiga.

"Kami konsentrasi kepada konsolidasi internal," ucapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Labib Zamani, Idon Tanjung, Riska Farasonalia, Achmad Faizal | Editor : Aprillia Ika, Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief, Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2021/04/02/060649478/rentetan-aksi-di-daerah-usai-klb-demokrat-kubu-moeldoko-ditolak-cukur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke