Salin Artikel

Makam di Sumbar yang Naik 1,5 Meter Dianggap Mistis, Pengunjung Letakkan Uang Walau Sudah Dilarang

Kendati dilarang oleh warga di sana, namun tetap saja ada pengunjung yang meletakkan uang dari Rp 1.000 hingga Rp 100.000 setiap harinya.

"Dalam beberapa hari terakhir banyak pengunjung yang datang. Mereka datang melihat dan memang ada yang meletakkan uang di makam. Kita larang, tapi tidak semuanya bisa diawasi," kata Wali Jorong atau Kampung, Sungai Asam Anuar yang dihubungi Kompas.com, Kamis (1/4/2022).

Anuar mengatakan tiga makam itu merupakan makam biasa dan tidak ada berbau mistis sehingga pihaknya dan kaum suku Panyalai sebagai pemilik tanah kuburan melarangnya.

"Namun banyak pengunjung yang menganggapnya berbau mistis. Pihak keluarga sudah melarang. Kita tidak memungut biaya parkir atau karcis bagi pengunjung yang melihatnya," kata Anuar.

Anuar mengakui tiap hari pengunjung selalu ramai berkisar ratusan orang. Bahkan ada dari luar Padang Pariaman.

Saat ini, kata Anuar, agar makam itu tidak rusak terinjak-injak oleh pengunjung pihaknya sudah memagarnya.

Pengunjung hanya boleh melihat dari luar dan tidak boleh masuk ke dalam.

"Sudah dipagar dan tidak boleh masuk ke dalam," jelas Anuar.

Sebelumnya diberitakan, tiga makam di Korong atau Kampung Sungai Asam, Nagari atau Desa Sungai Asam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat menjadi viral.

Tanah kuburan tiba-tiba meninggi mencapai satu setengah meter itu membawa naik tiga makam lainnya.


Video makam itu viral di media sosial. Akun Facebook Desi Fitri membagikan unggahan video itu, Kamis (25/3/2021) kemarin dan sudah 1.142 kali dibagikan.

"Viral...Kuburan tiba tiba tinggi dgn sendriinya. Loc TPU sei asam Sicincin, Kab Padang Pariaman," tulis akun itu dan juga membagikan sebuah video.

Dalam video itu terlihat ada pengunjung yang melihat tiga makam yang tanahnya meninggi dan berbeda dengan makam lain.

Wali Korong Sungai Asam, Anuar mengakui peristiwa itu terjadi di kampungnya.

"Benar, tiba-tiba tanah makamnya naik sekitar 1,5 meter. Tidak tahu kapan naiknya, tapi baru Minggu kemarin," kata Anuar yang dihubungi Kompas.com, Jumat (26/3/2021).

Anuar mengatakan tidak ada tanda-tanda makam itu dinaikkan seseorang dan papan nisannya tidak rusak dan juga naik.

"Tidak ada tanda-tanda dinaikkan seseorang. Papan nisannya juga naik dan tidak rusak," kata Anuar.

Anuar mengatakan tiga makam itu merupakan makam lama yang tidak diketahui siapa orangnya.

"Makam lama dan papan nisannya tidak ada ditulis orangnya. Jadi kami tidak tahu," kata Anuar.

Sementara ahli Geologi Sumbar Ade Edwar yang sudah melakukan survei awal ke sana menyebutkan kesimpulan awal 75 persen fenomena itu terjadi secara alamiah.

Meski demikian, menurut Ade harus ada kajian dan penelitian lebih lanjut agar bisa menjelaskan fenomena itu secara keilmuan.

“Sudah dicek kondisi fisik kuburan itu. Sementara disimpulkan, ya sekitar 75 persen fenomena itu terjadi secara alamiah. Survei ini untuk mengumpulkan data atau info awal terkait geologi dan situasi sosial kemasyarakatn untuk kesiapan menurunkan tim survei georadar dari BPPT,” kata Ade.

Menurut Ade kesimpulan terjadinya fenomena itu secara ilmiah, diantaranya dilihat dari struktur dan jenis pasir tanah kuburan tersebut.

"Jenis pasir yang menjadi gundukan itu adalah, pasir krikil yang merupakan produk vulkanik andesit Gunung Tandikat. Tanah itu, keluar dan tercipta menjadi gundukan karena diduga disebabkan adanya dorongan material dari dalam perut bumi," jelas Ade.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/01/121845778/makam-di-sumbar-yang-naik-15-meter-dianggap-mistis-pengunjung-letakkan-uang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke