Salin Artikel

Ratusan Santri dan Pengasuh Pesantren Lirboyo Disuntik Vaksin AstraZeneca

Jumlah santri tersebut merupakan gelombang pertama dari sekitar 20.000 santri yang masuk kategori layak vaksin.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turut hadir dalam pencanangan vaksinasi bagi kalangan pesantren di Kediri tersebut.

Juru Bicara Pesantren Lirboyo Oing Abdul Muid mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari dukungan kepada pemerintah dalam menyukseskan vaksinasi mengatasi pandemi.

"Dukungan dari pesantren dan NU bagi pemerintah," ujar Gus Muid, di lokasi vaksinasi kawasan Pesantren Lirboyo, Selasa.

Gus Muid mengungkapkan, dukungan itu juga menyusul adanya kesimpangsiuran informasi perihal vaksin AstraZeneca.

Pengurus NU tingkat wilayah atau PWNU, kata dia, sudah menyatakan vaksin tersebut halal, di mana keputusan itu diambil melalui mekanisme perumusan masalah oleh tim ahli, atau bahsul masail.

"Jadi, kami enggak khawatir karena kiai sudah dawuh (menyampaikan)," lanjut dia.

Apalagi, lanjut pengasuh pesantren yang juga politisi partai PKB ini, pemerintah menurutnya tidak akan mungkin menjerumuskan rakyatnya soal penggunaan vaksin ini.

"Pastinya sudah banyak perhitungan," ujar dia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, di Indonesia ada 181,5 juta penduduk yang harus divaksin dan itu membutuhkan 365 juta vaksin.

Untuk mendapatkan vaksin itu sendiri menurutnya harus berebut dengan negara-negara lainnya.

"Rebutan di seluruh dunia," ujar Menteri Budi Gunadi, di lokasi vaksinasi.

Posisi Indonesia menurutnya cukup beruntung karena mendapatkan vaksin AstraZeneca sehingga memungkinkan lebih cepat dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang divaksin untuk menciptakan kekebalan komunal.


Keterlambatan vaksinasi, kata dia, akan berimbas pada semakin banyaknya potensi korban jiwa yang jatuh. Sehingga vaksinasi harus sesegera mungkin dilakukan.

"Kalau kita terlambat sehari saja, data kemarin itu sehari yang meninggal 300, kita terlambat sebulan yang meninggal saudara kita 9.000, kita terlambat setahun yang meninggal udah 108.000. Itu sebabnya kenapa kita harus cepat melakukan vaksinasi ini," kata dia.

Partisipasi masyarakat misalnya pesantren menurutnya menjadi penting dalam gerakan vaksinasi itu.

Sebab, tanpa dukungan dari semua komponen masyarakat, akan susah tercapai keberhasilan.

"Saya berterima kasih karena teman-teman di Lirboyo, Pak Kiai, berkenan menyuntikkan vaksin AstraZeneca kepada keluarganya," kata Budi.

Adapun pelaksanaan vaksinasi itu berlangsung di sebuah tenda besar yang didirikan di lapangan terbuka.

Para peserta vaksin nampak duduk di kursi yang ditata dengan jarak tertentu, sembari menunggu panggilan.

Saat tiba panggilan, santri akan melewati beberapa meja untuk skrining sekaligus pemeriksaan kesehatan, kemudian disuntik vaksin.

"Rasanya seperti digigit semut," ucap Alifuddin (28), seorang santri saat berada di lokasi pemantauan usai vaksin.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/23/174315278/ratusan-santri-dan-pengasuh-pesantren-lirboyo-disuntik-vaksin-astrazeneca

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke