Salin Artikel

Surplus, Bupati Rembang Tegas Tolak Impor Beras

REMBANG, KOMPAS.com - Rencana pemerintah pusat untuk mengimpor beras terus menuai penolakan.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz secara tegas menolak rencana pemerintah pusat untuk mengimpor beras sebanyak satu juta ton.

"Saya jelas menolak, lha mau diberikan ke siapa, wong sini sudah lebih-lebih, kita surplus kok," ucap Abdul Hafidz saat ditemui Kompas.com di Kantornya, Selasa (23/3/2021).

Abdul Hafidz mengungkapkan masa panen pada musim tanam pertama kali ini ditaksir mencapai 210 ribu ton gabah.

"Jadi hampir 30 ribu hektar itu kemarin disampel saja setiap hektar ada tujuh ton, dan itu hasilnya bagus," katanya.

Kemudian, para petani di wilayahnya juga sudah mulai menanam padi untuk kedua kalinya. Sehingga diperkirakan akan ada penambahan 60 persen pada panen kedua kali ini.

"Sehingga kalau ini berhasil semua. Jadi kalau kita asumsikan tujuh ton dengan jumlah 30 ribu hektar ya nanti dua kali panen ya sekitar ada 300 ribu ton lebih, sehingga ini kita mengalami surplus," terangnya.

Untuk itu, Hafidz mengaku sudah berkoordinasi dengan Bulog agar hasil panen para petani di wilayahnya dapat terserap secara maksimal.

"Kita berharap Bulog benar-benar sebagai tangan panjang pemerintah untuk membeli hasil panen dari para petani, dengan standar yang sesuai. Jadi tidak ada alasan, Bulog tidak menerima karena ini dia diberi tugas untuk membeli dari hasil pertanian yang telah diambil oleh para petani kita," jelasnya.

Meskipun hasil panen di wilayahnya cukup melimpah, politisi PPP ini mengaku ada penurunan harga gabah di tingkat petani.

Namun, penurunan harga gabah ataupun beras masih cenderung lebih baik bila dibandingkan dengan musim sebelumnya.

"Harga di masyarakat hampir stabil, turun tapi tidak terlalu signifikan. Jadi hari ini masih Rp 3,8 (ribu) per kilogram, beda dengan tahun-tahun dulu. Dulu kan turunnya sampai separuh," ujarnya.

Hafidz menambahkan harga gabah yang tidak terlalu turun secara signifikan dipengaruhi oleh sejumlah hal. Mulai dari pengaruh cuaca sampai alat yang digunakan untuk memanen hasil panen.

"Jadi kemarin hujan terus sehingga untuk menjemurnya kesulitan, maka agak turun. Karena sekarang turunnya enggak drastis karena ya petani kita sekarang panennya pakai combine, itu kan bisa bersih, tidak yang bosok-bosok itu, sehingga kualitas tetap masih terjaga kalau dengan combine, maka harganya masih relatif tinggi, meskipun turun iya," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/23/173221478/surplus-bupati-rembang-tegas-tolak-impor-beras

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke