Salin Artikel

Kemampuan "Tracing" Covid-19 di Jabar Masih Jauh dari Standar WHO

"Angka itu masih jauh di bawah standar (WHO). Idealnya, tracing itu 1 berbanding 20," ujar Berli kepada Kompas.com di Bandung, Senin (22/3/2021).

Berli mengatakan, Pemprov Jabar terus berupaya meningkatkan kemampuan tracing. Salah satunya adalah dengan cara kolaborasi dengan berbagai pihak, misalnya swasta.

Seperti pengoperasian Express Clinic yang merupakan kerja sama dengan pihak swasta. Klinik berbentuk mobil ini membantu pemeriksaan PCR.

"PCR ini menjadi standar WHO untuk menentukan seseorang terkonfirmasi positif," ucap dia.

Dengan bantuan-bantuan seperti ini, tentunya sangat membantu upaya Jabar memperbesar dan memperluas cakupan tracing.

Bila kemampuan tracing semakin cepat dan besar, angka penularan Covid-19 pun diharapkan terus menurun dan segera teratasi.

"Tentunya dengan memaksimalkan vaksinasi juga," ucap Berly.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, saat ini angka penularan Covid-19 di Jabar menurun. Meski demikian, pihaknya tetap menggenjot tracing ke angka ideal, 1:20.

Sementara itu, Vice President Business DNR Corporation, Dyah Ayunita mengatakan, kemampuan alat Express Clinic dalam sekali jalan sebanyak 32, 64, dan 96 PCR.

"Satu alat kemampuannya 8. Di dalamnya terdapat 4 unit kecil, jadi bisa mengakomodir 32," ucap dia.

Uniknya, hasil PCR bisa keluar dalam waktu cepat, yakni 2 jam. Padahal di kebanyakan rumah sakit membutuhkan waktu 2-3 hari.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/22/095642878/kemampuan-tracing-covid-19-di-jabar-masih-jauh-dari-standar-who

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke