Salin Artikel

Dikejar Polisi, Terduga Pencuri Motor Jatuh ke Sungai, Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Ayah Curiga Anaknya Dibunuh

Sebelum jenazah ditemukan, FCS yang mengendarai sepeda motor terlibat kejar kejaran dengan polisi yang mengendarai mobil, dari Jalan Bola Kaki sampai ke arah Jalan Ricardo Siahaan tepatnya di jembatan Merah, Sabtu sekitar pukul 00.30 WIB.

"Pada saat dikejar pelaku yang mengendarai Honda Scoopy merah menabrak sisi jembatan lalu pelaku terjatuh dan berlari melompat ke sungai Bah Bolon," kata Humas Polres Pematangsiantar, Iptu Rusdi Ahya melalui keterangan tertulis.

"Kemudian polisi dan warga sekitar mencari namun pelaku tidak dapat," katanya menambahkan.

Ia menerangkan, terduga pelaku terlibat kasus pencurian sepeda motor di Jalan Melanthon Siregar, Kelurahan Marihat Jaya Kota Pematangsiantar, Jumat 15 Maret 2021 malam pukul 12.50 WIB

Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB pagi dengan posisi telentang di atas batu di aliran sungai Bah Bolon, kurang lebih 2 KM dari lokasi korban melarikan diri dari Jembatan Merah di Jalan Ricardo Siahaan.

Setelah dievakuasi dari sungai, korban langsung dibawa ke ruang instalasi jenazah Forensik RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk diotopsi.

Ayah FCS curiga anaknya dibunuh,  ini sebabnya

Ayah FCS, M, merasa kematian anak sulungnya itu janggal. Ia menduga anaknya dibunuh pada saat kejadian.

Mantan anggota DPRD Kota Pematangsiantar ini berencana membawa kasus ini ke ranah hukum.

"Aku curiga kalau anak saya ini dibunuh, kalau tenggelam badannya akan bengkak di air selama 10 jam. Tapi ini tidak, darahnya masih segar," kata M,  mantan anggota DPRD Pematangsiantar ini, ditemui di komplek gedung Forensik, Jalan Vihara, Sabtu sore.


Hasil otopsi FCS,  ada luka akibat benda tumpul

Setelah selesai dilakukan otopsi, Tim Forensik RSUD Djasamen Saragih, dr Reinhard Hutahaean mengatakan dari hasil otopsi ditemukan kekerasan dari benda tumpul pada bagian kepala yang mengakibatkan pendarahan pada bagian rongga tengkorak.

"Kita menemukan pendarahan dan retak di kepala dengan bentuk linier atau garis," kata Hutahaean diwawancarai sejumlah wartawan di ruang forensik.

Selain itu, kata dia, kematian FCS ditanggungjawabi proses drowning (tenggelam) yang ada pada tubuh korban. "Perkiraan kematian korban cenderung dibawah 12 jam," katanya menambahkan.

Setelah diotopsi, jenazah FCS disemayamkan di rumah duka di Jalan Nauli Sianjur, Kelurahan Simarimbun Kecamatan Siantar Marimbun Kota Pematangsiantar.

Pantauan di lokasi warga silih berganti melayat ke rumah duka. Direncanakan jenazah FCS akan dikebumikan Minggu (21/3/2021).

https://regional.kompas.com/read/2021/03/21/121617578/dikejar-polisi-terduga-pencuri-motor-jatuh-ke-sungai-ditemukan-tewas-tanpa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke