Salin Artikel

Sejarah Benteng Kuto Besak Palembang

KOMPAS.com - Benteng Kuto Besak (BKB) merupakan tempat bersejarah yang ada di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

BKB ini berlokasi di daerah 19 Ilir, Bukit Kecil, Kota Palembang dan terletak di pinggir Sungai Musi.

BKB mempunyai panjang 288,75 meter dan tinggi 9,99 meter (30 kaki) serta tebal 1,99 meter (60 kaki).

Dikutip dari situs ibs.sumselprov.go.id, gagasan mendirikan BKB diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758.

Sementara pelaksanaan pembangunannya diselesaikan penerusnya yakni Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803.

BKB baru dibangun pada tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa.


Semen perekat bata menggunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur.

Proses untuk membangun BKB ini sendiri memakan waktu kurang lebih 17 tahun.

Keraton ini ditempati secara resmi pada Senin, 21 Februari 1797.

Bangunan itu awalnya difungsikan sebagai keraton Kesultanan Palembang Darussalam. Namun, pada tahun 1821, satu-satunya benteng di Indonesia yang dibangun oleh kaum pribumi itu dikuasai tentara kolonial Hindia Belanda.

Belanda menyebut Kuto Besak sebagai Nieuwe keraton alias keraton baru.

Kini, BKB ditempati oleh Komando Daerah Militer (Kodam) II/Sriwijaya.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/14/141809278/sejarah-benteng-kuto-besak-palembang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke