Salin Artikel

Makna Nyepi, Perenungan Diri hingga Sederet Ritualnya

Sesuai namanya, Nyepi berasal dari kata sepi.

Nyepi pun menjadi momentum bagi manusia untuk melakukan perenungan diri.

Masyarakat melakukan perenungan untuk mengevaluasi diri dengan suasana hening.

Mereka melakukan amati geni atau tidak menyalakan api, amati karya atau tidak bekerja, amati lelungan atau tidak bepergian, dan amati lelanguan atau tidak bersenang-senang.

"Secara filisofis jangan mengobarkan hawa nafsu jadi Nyepi adalah untuk mengendalikannya," kata Ketua PHDI (Parisadha Hindu Dharma Indonesia) Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, saat dihubungi, Rabu (10/3/2021).

Waktu 24 jam digunakan untuk beristirahat dan mengevaluasi diri, bukan untuk bersenang-senang.

"Jangan mengumbar hawa nafsu dan terbuai oleh kenikmatan yang tidak penting sehingga saat Nyepi bisa terpusat kepada Tuhan," kata dia.

Momentum ini, adalah bentuk penyucian antara Buana Alit atau manusia dengan Buana Agung (alam dan seluruh isinya).

Apa saja ritual selama Nyepi? 

Melasti dilakukan untuk menyucikan diri dan biasanya dilakukan di sumber mata air seperti laut, danau, sungai atau laut.

Melasti ini bertujuan memohon air kehidupan kepada Dewa Penguasa Samudra yang disebut Tirta Kamandalu dan Amerta.

Biasanya melasti dilakukan di Pura atau Ngubeng, di danau, campuan (pertemuan dua sungai), dan di tempat air suci pura taman atau beji.

Melalui Melasti, diharapkan segala kekotoran dunia dapat dihanyutkan.

Ritual ini dilakukan saat tilem sasih kesanga atau pada bulan mati yang kesembilan.

"Ini nanti ditebarkan dan tirtanya dipercikan, dan ini untuk menetralisir rumah tangga, tirta untuk menyucikan hal-hal aura negatif yang memang berada di sekitar rumah," kata dia.

Tawur ini dilaksanakan berjenjang.

Tingkat nasional dilakukan di Candi Prambanan, tingkat Provinsi di Pura Agung Besakih, kabupaten/kota di perempatan jalan.

Hingga di tingkat desa adat di perempatan jalan desa. Lalu di tingkat rumah tangga masing-masing.

Kemudian, ngerupuk sebagai akhir pelaksanaan Tawur Kesanga dilakukan di tingkat desa hingga rumah tangga.

Nyepi dan ngembak geni

Nyepi adalah perenungan diri dalam keheningan selama 24 jam.

Ada sejumlah ritual yakni amati geni, mematikan penerangan atau lampu. Kemudian amati karya, atau berdiam diri dan tidak bekerja.

Serta amati lelungan yang bermakna tidak bepergian.

Nyepi diakhiri dengan ngembak geni yang jatuh pada Senin, 15 Maret 2021.

Pada saat ngembak geni, warga boleh beraktivitas kembali hingga bersilaturahmi dengan sanak saudara.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor : Robertus Belarminus, Rachmawati), indonesia.go.id

https://regional.kompas.com/read/2021/03/14/094243278/makna-nyepi-perenungan-diri-hingga-sederet-ritualnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke