Salin Artikel

Pandemi, Tukang Bangunan di Gunungkidul Pilih Jadi YouTuber, Buat Konten di Desa, Hasilkan Jutaan Rupiah

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Masa pandemi membuat orang harus kreatif menyikapi kondisi yang penuh keterbatasan.

Beberapa warga Gunungkidul, DI Yogyakarta, memanfaatkan platform media sosial untuk menambah penghasilan.

Seperti dilakukan Mulatif Mustofa, Warga Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen. Bermula dirinya bekerja di sebuah toko plafon dan petani.

Namun, di awal pandemi tahun 2020, pekerjaannya terpengaruh.

Beruntung dirinya memiliki teman seorang yang sudah sejak lama memiliki Channel YouTube.

Awalnya, Tova panggilan akrab Mulatif, hanya membantu ikut membuat video.

Namun seiring berjalannya waktu, dirinya mencoba untuk membuat video kolaborasi sambil bekerja.

Namun, karena pekerjaannya sebagai pemasang plafon sepi orderan, dirinya pun mulai aktif membuat video. 

"Awalnya bersama Faris, lalu saya ngedit sendiri dan bikin video sendiri," ucap Tova ditemui di Wonosari Jumat (12/3/2021).

Tova memproduksi video tentang keseharian orang desa, seperti membuat makanan kampung, wisata lokal, hingga panen. Video yang diunggah melalui akun Tova Veno pun banyak ditonton oleh warga Gunungkidul yang ada di perantauan.

Subscribernya mencapai 13.400 orang. Setiap dua hari ia merilis video dan ditonton rata-rata 10 ribu orang.

"Lumayan per bulannya bisa UMR Jogja lah," kata pria sederhana itu.

Di sela videonya, dirinya pun menjual makanan tradisional. Penontonnya pun banyak yang memesan belalang goreng, krecek hingga gula batu.

"Paling banyak yang memesan wilayah Jabodetabek, Sumatra, dan Bali," kata Tova.

"Kebanyakan yang memesan makanan tradisional karena di sana tidak ada," ucap Tova.

Hal serupa dilakukan Yusuf Aditya Putratama, warga Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari.

Pengelola wisata di Pantai Nglambor ini, memilih memaksimalkan beberapa channel YouTube nya untuk mendulang rupiah.

Dirinya memiliki 5 channel YouTube termasuk milik anaknya yang baru berusia 5 tahun.

"Paling baru, channel nama pribadi saya. Isinya video keseharian keluarga," kata Aditya.

Hampit setiap hari keluarga ini memproduksi video yang dia bagikan melalui channel YouTube miliknya.

Dari 5 channel yang dimilikinya sudah mampu mencukupi kehidupan keluarganya di samping iklan terpasang di akun Instagram nya.

Video channel Adhitya Putratama berisi aktivitas memasak, dilanjutkan makan bersama istri dan anak semata wayangnya.

"Lumayanlah bisa untuk menghidupi keluarga," kata Aditya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/03/13/080000978/pandemi-tukang-bangunan-di-gunungkidul-pilih-jadi-youtuber-buat-konten-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke