Salin Artikel

Pemimpinnya Joget Tanpa Masker, Mahasiswa: Kami Saja Dihukum Jongkok, padahal Wali Kota Blitar Ketua Satgas Covid-19

Kekecewaan tersebut bersumber dari tindakan Wali Kota Blitar Santoso yang bernyanyi dan berjoget di sebuah acara syukuran tanpa mengenakan masker.

Mahasiswa menilai, tindakan wali kota sangat tidak pantas karena Santoso juga menjabat sebagai ketua satgas Covid-19.

Mereka pun melakukan aksi keprihatinan di depan Kantor DPRD Kota Blitar, Jumat (12/3/2021).

"Lihat video itu jadi dongkol banget, kecewa. Padahal Wali Kota kan Ketua Satgas Covid-19," tutur Mahasiswa Universitas Islam Balitar (Unisba), Nur Robit.

"Banyak dari kami yang mendapatkan hukuman karena tidak pakai masker pas ada razia. Ada yang dihukum push up, jongkok sambil pegang telinga dan lain-lain," kata dia.

Koordinator aksi M Fafa menjelaskan, kejadian wali kota berjoget tak bermasker adalah sebuah hal yang ironis.

Lebih-lebih wali kota yang menjadi ketua satgas justru terlibat dalam acara yang dihadiri banyak orang saat pandemi.

"Kami mendukung penegakan disiplin protokol kesehatan jika itu cara untuk segera mengakhiri pandemi ini," tandasnya.

Mereka pun melakukan aksi sindiran dengan push up dan berjongkok.

Mahasiswa menuntut Wali Kota Blitar Santoso meminta maaf di hadapan publik, khususnya bagi warga Blitar.

Berawal video viral

Kegaduhan ini bermula dari aksi Wali Kota Blitar yang terekam dalam sebuah video berdurasi 4 menit 28 detik.

Santoso berjoget dan bernyanyi tanpa mengenakan masker.

Sekitar 10 orang tampak beraksi di atas panggung, juga tanpa memakai masker. Ada pula yang saling berpelukan.

Hanya tampak satu orang mengenakan masker, yaitu orang di belakang Santoso.

Terlihat pula Santoso menghampiri tiga perempuan yang berjoget dan memberikan beberapa lembar uang.

Santoso juga memberi uang kepada seorang perempuan yang bernyanyi dengannya.

Acara syukuran bersama relawan

Santoso membenarkan jika sosok dalam video viral itu adalah dirinya.

Melansir Surya.co.id, Santoso menjelaskan bahwa video itu diambil dalam acara tasyakuran usai dirinya dilantik menjadi Bupati Blitar.

Acara mengundang sejumlah relawan pemenangan Pilkada Blitar 2020.

"Itu acara tasyakuran, saya mengundang relawan di Kusumo Wicitro," kata Santoso, seperti dilansir dari Surya.co.id Sabtu (6/3/2021).

Meski tampak tak bermasker dan tak menjaga jarak, Santoso tetap mengklaim mematuhi protokol kesehatan.

Sebab dirinya mengaku telah melakukan pembatasan jumlah tamu undangan.

Selain itu, waktu penyelenggaraan juga dibatasi sampai selama dua jam.

"Terhadap berita atau video yang viral, polisi melakukan pemanggilan terhadap seluruh panitia untuk diminta keterangan, termasuk apakah sudah ada izinnya atau belum," ujar Yudhi dalam konfirmasi tertulis kepada wartawan, Minggu sore (7/3/2021).

Menurutnya, Dinas Kesehatan akan melakukan tes Covid-19 kepada panitia dan orang-orang yang terlibat dalam acara tersebut.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani | Editor : Dheri Agriesta, Robertus Belarminus Khairina) Surya.co.id

https://regional.kompas.com/read/2021/03/12/134846278/pemimpinnya-joget-tanpa-masker-mahasiswa-kami-saja-dihukum-jongkok-padahal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke