Salin Artikel

Isak Tangis Yayat, Putrinya Tewas dalam Kecelakaan Bus di Sumedang, Sempat Dilarang Berangkat, Kini Batal Nikah

Resa yang merupakan guru SMP IT Al Muawanah menjadi korban tewas dalam kecelakaan bus Sri Padma Kencana di Sumedang.

Rencana pernikahan putrinya dengan seorang pria tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Korea Selatan pun kandas.

Sebab sehari sebelum acara, Resa mengalami kaku pada bagian tangannya.

Selain itu, Yayat khawatir dengan kondisi cuaca yang sering hujan.

"Enggak usah ikut Teh, sekarang musim hujan, tapi dia bilang harus ikut, gimana lagi atuh karena sudah direncanakan dari awal kata si Teteh," kata Yayat.

Saat itu Yayat yang mengangkat panggilan video Resa.

"Dia ngasih kabar sudah sampai di Wado agar dijemput jam sembilan," ujar Yayat.

Tak lama kemudian, keluarga menerima kabar kecelakaan di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang itu.

Keluarga kemudian segera berangkat menuju RSUD Sumedang.

Resa yang baru lulus dari perguruan tinggi sebenarnya akan melaksanakan pernikahan tahun ini.

"Sekarang teman lelakinya masih di Korea dia jadi TKI, rencana melangsungkan pernikahan setelah calon suami selesai kontrak dan pulang ke Indonesia akhir tahun nanti," ujar Witono.

Keluarga kekasih Resa telah dikabari tentang berita duka tersebut dan hadir melayat ke rumah duka.

"Tunangannya yang di sana juga sempat telepon. Dia menangis tapi dia juga sadar kalau ini sudah takdir," ungkapnya.

Bus tersebut mengangkut sebanyak 66 orang penumpang, termasuk anak-anak dan balita.

Rinciannya yakni 29 orang meninggal dunia dan 37 orang mengalami luka-luka.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor: Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/03/12/054500278/isak-tangis-yayat-putrinya-tewas-dalam-kecelakaan-bus-di-sumedang-sempat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke