Salin Artikel

Pulau Penyengat, Maskawin Engku Putri Raja Hamidah dan Kampung Halaman Bapak Bahasa Indonesia

Pada tahun 2018, pulau tersebut masuk daftar Cagar Budaya Nasional.

Untuk menuju Pulau Penyengat, warga menggunakan perahu kayu di dermaga tradisional yang tak jauh dari Pelabuhan Sri Bintang Pura Tanjungpinang dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Diceritakan, nama pulau tersebut diambil dari nama serangga bersengat. Pada masa lalu, para pelaut akan singgah untuk mengambil air bersih di pulau tersebut.

Ada sebuah peristiwa para pelaut diserang serangga bersengat karena habitatnya terganggu serta para pelaut dianggal melanggar pantangan.

Sejak saat itu, pulau tersebut dikenal dengan nama Pulau Penyengat.

Selain itu, Pulau Penyengat juga disebut sebagai maskawin Engku Putri Raja Hamidah yang menikah dengan Sultan Mahmud Syah pada tahun 1803.

Dikutip dari Indonesia.go.id, arkeolog Marsis Sutopo menjelaskan bahw Kesultanan Melayu Riau berasal dari Kota Tinggi, Johor, yang berada di ujung Semenanjung Malaka.

Saat berperang dengan Belanda di awal abad ke-18, pusat kesultanan pindah ke wilayah Kepulauan Riau, tepatnya di Hulu Sungai Carang yakni di Pulau Bintan.

Pada tahun 1787, Sultan Mahmud Syah III memindahkan pusat pemerintahan ke Daik, Pulau Lingga.

Saat membangun Daik Lingga, sang sultan juga membangun Pulau Penyengat. Di pulau tersebut, ia menempatkan perdana menteri sebagai pemegang kendali pemerintahan.

Sang sultan sendiri memilih tetap di Daik, Lingga.

Di pulau tersebut juga terdapat Benteng Bukit Kursi yang dibangun Raja Haji Fisabilillah, sang ayah dari Engku Putri Raja Hamidah.

Sedikitnya ada 46 peninggalan cagarbudaya di Pulau Penyengat. Seperti Masjid Raya Sultan Riau yang dindingnya direkatkan dengan putih telur.

Ada juga Istana Raja Ali Yang Dipertuan Muda VII, Benteng Bukit Kursi, bekas dermaga kuno, dan perigi atau sumur.

Di kampung halamannya, saat berusia 38 tahun, Raja Ali Haji menyelesaikan karya sastra Gurindam Dua Belas, tepatnya pada 23 Rajab 1264 Hijriah atau tahun 1847.

Gurindam adalah salah satu produk sastra rakyat dalam bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan sajak (rima) yang sama dan menjadi satu kesatuan yang utuh.

Gurindam mendapat pengaruh dari sastra Hindu dan berasal dari bahasa Tamil, yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gurindam adalah sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat. Baris pertama gurindam berisikan masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawaban dari masalah dari baris pertama.

Raja Ali Haji dikenal sebagai sastrawan Melayu dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Menurut Jajat Burhanuddin, sejarawan dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Raja Ali Haji, adalah sosok sastrawan yang memperkenalkan budaya tulis untuk karya sastra yang ia hasilkan.

Contohnya, dalam pengantar Gurindam Dua Belas, Raja Ali Haji telah mencantumkan tanggal penulisan karya, hingga menuliskan arti gurindam, perbedaan gurindam dengan syair, serta manfaat gurindam.

Ia juga menulis Syair Hukum Nikah, Syair Hukum Fara'id, Syair Gemala Mestika Alam, dan Silsilah Melayu dan Bugis.

Tak hanya itu, seperti ditulis arkeolog Uka Tjandrasasmita dalam Arkeologi Islam Nusantara, Raja Ali Haji bersama sang ayah juga menulis Tuhfat al-Nafis pada 1866.

Karyanya ini merupakan sastra sejarah yang mengamanatkan dilaksanakannya ajaran Islam dan adat istiadat Melayu.

Gurindam Dua Belas juga berisi nasihat untuk para raja dan tentang tata negara.

Karya lainnya, Kitab Pengetahuan Bahasa, menjadi kamus bahasa Melayu pertama di Indonesia saat itu. Buku ini kemudian dijadikan pedoman sebagai Bahasa Indonesia pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/11/111100378/pulau-penyengat-maskawin-engku-putri-raja-hamidah-dan-kampung-halaman-bapak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke