Salin Artikel

Penuh Lampu Hias, Kantor Polisi Ini Sering Dikira Kafe

Bahkan, saat masuk ke dalamnya, ada sebuah minibar dengan alat roaster kopi berdiri di atas meja.

Akibat kerlap-kerlip lampu inilah sudah tidak terhitung warga nyasar ke dalam tempat yang dikira kafe, ternyata Kantor Kepolisian Sektor Pekalongan Selatan.

Bahkan terakhir, dua perempuan pengendara sepeda motor menjadi viral di berbagai platform media sosial karena menyangka lokasi itu adalah tempat menongkrong.

Video berdurasi 30 detik tersebut dibuat dan diunggah oleh Bripka Lutfi Andi Jatmiko, anggota Polsek Pekalongan Selatan, yang kebetulan piket dan ada di kantor.

Saat Kompas.com ke kantor polisi itu, Bripka Luthfi dan Briptu Windu sedang sibuk membuat racikan kopi.

Mereka berdandan layaknya barista profesional.

"Ini kami buat V-60 untuk Kapolsek, teman saya juga buat kopi tubruk," kata Windo, Rabu (3/3/2021) malam.

Setiap lepas piket, dua polisi ini kerap berada di balik meja kafe untuk membuat kopi bagi siapa saja yang datang ke Polsek Pekalongan Selatan.

Menurutnya, kalau ada warga yang membuat laporan ataupun pengaduan, tidak jarang dia membuatkan kopi asli dari berbagai daerah tersebut.

"Gratis, alias tidak bayar. Agar mendekatkan Polri dan warga. Agar kantor polisi nyaman tidak terkesan menyeramkan," tambah dia.

Sebanyak empat meja dan delapan kursi bisa dipakai untuk menikmati seduhan kopi dari para barista yang juga polisi itu.

"Tenang kami terapkan protokol kesehatan ketat, tempat duduk diatur dan berjaga jarak untuk warga," terang Windo.

Windo menambahkan dengan adanya kafe di Polsek banyak warga yang menyumbang berbagai jenis biji kopi baik robusta maupun arabika.

Ada yang dari Temanggung, Aceh, hingga berbagai wilayah dari seluruh Indonesia.

"Kapolsek juga nyumbang kopi, terus kenalan saya dari berbagai wilayah juga kirim kopi, alasannya biar polisi dekat dengan masyarakat bisa ngopi bareng," ungkapnya.

Kapolsek Pekalongan Selatan, Kompol Basuki Budi Santoso mengatakan, awalnya lokasi sebelah utara kantornya itu merupakan area yang hanya ditumbuhi rumput dan kurang terawat.

Basuki kemudian berinisiatif agar anggotanya betah di kantor dan dibuatlah kafe untuk nongkrong.

“Kita buat semenarik mungkin agar anggota betah di kantor. Sekarang banyak warga yang ke sini ngopi gratis. Saya kira kita berhasil tidak membuat kantor polisi terlihat seram di mata masyarakat," kata Kapolsek.

Basuki menjelaskan setiap hari banyak warga ke tempat ini untuk sekadar nongkrong atau juga laporan tentang kejadian.


Warga yang biasanya takut ke kantor polisi, kini tidak lagi bahkan nyaman untuk tempat kumpul dengan tetap memperhatkan protokol kesehatan.

“Tambahan pelayanan ala cafeshop ini justru untuk memberi edukasi ke masyarakat mengenai bahaya Covid-19 dan agar tetap patuh 3 M,” jelas Basuki.

Nesya (23) warga Kota Pekalongan yang saat itu sedang menikmati kopi ala barista polisi mengungkapkan baru dua kali nongkrong di kantor polisi.

Biasanya sepulang bekerja bersama teman-temannya ia menyempatkan diri mampir.

"Selain karena dekat rumah juga gratis, kadang juga saya bawa makanan buat anggota polisi biar enggak dikira gratisan terus," jelas Nesya sambil terkekeh.

https://regional.kompas.com/read/2021/03/04/163904078/penuh-lampu-hias-kantor-polisi-ini-sering-dikira-kafe

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke