Salin Artikel

Banjir dan Longsor Terjang Lumajang, Puluhan Warga Mengungsi, Jalur Piket Nol Terdampak

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, longsor sempat menutup akses jalan nasional di Piket Nol Kilometer ke-58 Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro.

Sedangkan banjir terjadi di Desa Kutorenon, Desa Selok Besuki, dan Desa Bondoyudo di Kecamatan Sukodono.

Banjir juga menimpa Desa Blukon di Kecamatan Lumajang, Desa Pandansari di Kecamatan Kedungjajan, dan Desa Tekung di Kecamatan Tekung.

Banjir di Desa Kutorenon menyebabkan 20 orang mengungsi ke balai desa. Sedangkan banjir di Desa Selok Besuki menyebabkan 60 orang mengungsi.

Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang, Joko Sambang mengatakan, petugas sudah melakukan penanganan terhadap bencana banjir dan longsor tersebut.

"Sekarang masih lanjut asesmen," kata Joko melalui keterangan tertulis, Minggu (28/2/2021).

Menurutnya, banjir disebabkan oleh luapan air sungai yang mengalir di daerah sekitar terdampak banjir.

Sedangkan untuk longsor, pihaknya mencatat ada enam titik longsor di sepanjang jalur Piket Nol.

Mulai dari kilometer 56 sampai 60. Namun, longsor yang paling besar terjadi di kilometer 58. Di lokasi itu, longsor disertai dengan pohon tumbang hingga menutup total akses jalan.

Longsor disebabkan oleh intensitas hujan dan kondisi tanah yang labil.

Petugas sudah membersihkan material longsor tersebut dengan mendatangkan alat berat.

"Penanganan longsor dan pohon tumbang di Jalur Piket Nol, selain dilakukan secara manual juga dilakukan menggunakan alat berat jenis loader bomac milik BPBD Kabupaten Lumajang," kata Joko.

Pembersihan material longsor selesai Minggu pagi.


"Pukul 07.40 WIB, penanganan longsoran utama dan pohon tumbang di KM 58 selesai dan jalan nasional Lumajang-Malang kembali lancar untuk semua jenis kendaraan," katanya.

Total, semua pembersihan material longsor di Jalur Piket Nol selesai pada pukul 10.00 WIB.

Pengungsi

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, Masjid Darussalam dan Masjid Assalam dijadikan tempat pengungsian sementara untuk warga yang rumahnya terendam banjir,.

Sedangkan warga yang ada di Perumahan Biting juga dievakuasi karena sempat tidak terjangkau oleh petugas akibat tinggi dan derasnya air.

"Untuk kebutuhan makan warga terdampak banjir, pemerintah telah menyiagakan dapur umum. Namun, kami mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Lumajang untuk berpartisipasi membantu warga yang sedang terdampak banjir," tuturnya dikutip dari Antara.

Sebagian lokasi banjir sudah mulai surut, tapi masih ada beberapa lokasi yang tergenang banjir.

Misalnya di Perumahan Biting dan Selokbesuki, sehingga sebagian warga masih mengungsi.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/28/185134978/banjir-dan-longsor-terjang-lumajang-puluhan-warga-mengungsi-jalur-piket-nol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke