Salin Artikel

Solo Menanti Gibran, Rudy Kembali Menjadi Tukang Las

Di sudut ruangan bengkel las di Pucangsawit, Solo itu, seorang lelaki mengenakan kaus dan topi dibalik, jauh dari penampilan perlente.

Siapa sangka, sosok tersebut ialah FX. Hadi Rudyatmo, mantan Wali Kota Solo yang baru beberapa hari pensiun.

"Urip kui urup. Artinya hidup itu harus bermanfaat bagi sendiri maupun orang lain," kata Rudy, sapaan akrab Wali Kota Solo dua periode itu.

Meski tak lagi menjabat, Rudy meyakini bisa tetap bermanfaat dengan kembali ke pekerjaan lamanya sebagai seorang tukang las.

Wali Kota melayani rakyat. Tukang las melayani warga yang datang ke bengkel.

Rudy menyebut, keduanya sama-sama melayani masyarakat.

"Menjadi wali kota melayani masyarakat. Saya jadi tukang las juga melayani masyarakat. Artinya jangan sampai menjadi wali kota itu merasa berkuasa. Namun, lebih kepada pelayan masyarakat," tutur dia.

"Setelah melayani masyarakat di rumah besar Pemkot Solo, saya akan melayani masyarakat di bengkel ini," lanjut dia.

Sebab pria yang menjabat sebagai Ketua DPC PDI-P Solo itu mengaku tak memiliki jarak dengan masyarakat.

"Saya selalu sampaikan, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Jadi tidak ada jarak antara masyarakat paling bawah dengan saya, tidak ada," tutur Rudy.

Kini ia memilih terjun dalam dunia mekanik karena memang sudah menjadi hobinya sejak dulu.

Lukisan bertuliskan "Maturnurun" itu rupanya menjadi sebuah tanda terima kasih dari warga Solo.

Sejumlah bangunan ikon Solo pun menjadi latar lukisan, seperti Stadion Manahan, Bendung Tirtonadi hingga Tugu Keris.

Selain di Jalan Juanda, mural wajah Rudy juga tergambar di sekitar kawasan perempatan Ngarsopuro.

Pelukisnya ialah sejumlah seniman mural di Solo, salah satunya Irul Hidayat.

Bagi Irul, mural bisa mengekspresikan apa pun, dari kritik sosial hingga pesan terima kasih.

Seperti yang dibuatnya untuk sang wali kota dua periode tersebut.

"Ini sebagai bentuk ungkapan terimakasih atas pengabdian Pak Rudy selama ini bagi Solo," kata dia, Selasa (16/2/2021).

Irul juga memperlihatkan salah satu mural Rudy tengah menyapu dengan pakaian dinasnya.

"Kerja keras itu biasa beliau mulai dari hal-hal ringan dan sederhana, seperti menyapu. Sekaligus sebagai penanda sejarah, di Solo pernah memiliki figur wali kota yang unik, sederhana dan merakyat," tutur Irul.

Tak hanya mural, sejumlah spanduk ucapan terima kasih untuk Rudy juga terpasang di beberapa titik lokasi.

ASN menangis

Hari terakhir Rudy menjadi wali kota bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-276 Kota Solo.

Di hari itu, sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) menangis dalam apel terakhir bersama Rudy.

Suasana haru itu terjadi ketika Rudy mendatangi dan menyalami para ASN.

Bagi Bambang Harjanto, Kasubag Pendidikan dan Kebudayaan Kesra Setda Solo, Rudy merupakan pemimpin yang rendah hati.

"Saya merasa terharu karena beliau memimpin dengan hati. Lembah manah, andhap asor (rendah hati) dan tidak membedakan satu dengan yang lainnya," tutur Bambang.

Gibran dan wakilnya, Teguh Prakosa akan dilantik secara virtual di Balai Tawangarum Kompleks Balai Kota Solo, Jumat (26/2/2021).

Gibran mengaku akan meneruskan hal-hal baik yang dilakukan Rudy ketika menjabat menjadi wali kota.

Salah satunya, perihal kebiasaan Rudy menerima tamu di pagi hari.

"Saya sudah berkoordinasi dengan misalnya Bagian Umum. Pertanyaan yang paling awal saya tanyakan apa kebiasaan Pak Rudy. Pak Rudy bangun jam berapa, mulai menemui tamu jam berapa. Saya lihat jadwal beliau mulai menemui tamu jam 6," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/2/2021).

"Saya tegaskan ini jadwalnya jangan diubah kalau Pak Rudy sudah terbiasa menemui tamu jam 6, saya otomatis harus menyamakan jam 6 juga. Jam 7 berangkat Balai Kota harus disamakan semua," terang suami dari Selvi Ananda.

Tak hanya itu, ia pun akan melanjutkan kegiatan Mider Projo yang dilaksanakan setiap Jumat pagi.

Dalam kegiatan itu, wali kota biasanya berkeliling untuk memantau kondisi daerahnya.

"Mider Projo itu otomatis. Jadi kebiasaan baiknya Pak Rudy pasti saya lanjutkan," tandas dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/20/06150091/solo-menanti-gibran-rudy-kembali-menjadi-tukang-las

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke