Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Dapat Rp 15,8 M Jual Tanah, Sutrisno Borong 4 Mobil | Penjelasan Majikan Soal ART yang Tak Digaji

KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendadak menjadi miliarder setelah menjual tanah mereka kepada PT Pertamina.

Mereka menjadi miliarder baru setelah mendapat pembebasan lahan proyek pembangunan kilang minyak new grass root refinery (NGRR) Pertamina.

Uang pembebasan lahan yang diterima warga juga bervariasi, mulai dari Rp 28 juta. Namun, rata-rata sebagian besar warga mendapat Rp 8 miliar.

Bahkan, ada salah satu warga yang mendapat uang senilai Rp 15,8 miliar untuk pembebasan lahan.

Dari uang tersebut, warga itu pun langsung membeli empat mobil dan tanah.

Sementara itu, U, majikan Pariyem membantah pernyataan yang menyebut bahwa ia telah delapan tahun berkerja dan baru tahu digaji sebesar Rp 300.000 perbulan.

Kata U, Pariyem baru bekerja atau empat tahun, bukan delapan tahun yang separti disebutkan Pariyem.

Sementara soal gaji itu sesuai kesepakatam bersama sebelum bekerja.

Saat awal bekerja, Pariyem tak mematok jumlah gaji yang diberikan atas pekerjaannya. Pariyem hanya ingin anaknya sekolah.

Baca populer nusantara selengkapnya:

Ali Sutrisno, salah satu warga yang menjual tanahnya kepada PT Pertamina mengatakan, ia memiliki tanah seluas 2,2 hektar, tanahnya dibeli dengan harga Rp 685.000 per meter persegi.

Dari hasil penjualan tanah tersebut, Ali mengaku mendapat Rp 15,8 miliar. Uang itu ia gunakan membeli empat mobil dan tanah seluas 8000 persegi.

"Uangnya buat beli mobil dan tanah. Saya beli empat mobil, ada Toyota Innova, Xpander, L300 dan HRV," kata Ali, dikutip dari KompasTV, Rabu (17/2/2021).

Kata Ali, ia memutuskan untuk membeli empat mobil sekaligus karena ingin menikmati uang yang dimiliknya.

"Masa dulu yang susah, sekarang uang banyak ya dinikmati," ujarnya dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (18/2/2021).

 

U mengatakan, Pariyem bekerja sejak 2017. Saat itu, ia dikenalkan oleh suami Pariyem.

Setelah merasa cocok, dirinya mempekerjakan Pariyem sebagai asisten rumah tangga.

"Kalau memang enggak kerasan, empat tahun ikut saya, kok baru sekarang melakukan seperti itu?" kata U saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Sementara soal gaji itu sesuai kesepakatam bersama sebelum bekerja.

Saat awal bekerja, Pariyem tak mematok jumlah gaji yang diberikan atas pekerjaannya.

"Dia sendiri yang meminta gaji Rp 300.000 per bulan. Dia bilang terserah saya mau digaji berapa, yang penting anaknya bisa sekolah," jelas U.

 

Sempat menolak tanahnya dibeli Pertamina, Romadi (35), warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, akhrinya melepaskan tanahnya yang akan dibangun proyek kilang minyak di Tuban.

Dari hasil ganti rugi terserbut Roamdi menerima uang Rp 7,5 miliar yang terdiri dari tanah pertanian dan rumah.

Romadi mendapat uang pembayaran penjualan tanah pertanian dan rumahnya dari pihak Pertamina pada tahap ketiga.

"Saya kan tidak ikut menolak sampai di pengadilan, jadi terima pembayarannya pada tahap ketiga pada bulan Desember 2020 lalu," kata Romadi, saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Rabu (17/2/2021).

 

Sodir, warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengaku dirinya sejak awal menerima tanah dan rumah yang ditempati saat ini dibeli dan harus berpindah ke tempat lain.

Dari hasil pengantian tersebut ia menerima Rp 4 miliar.

Sodir mengaku hasil uang penggantian yang diterimanya masih dirasa rugi.

Tanahnya sodir yang terkena pembebasan 10 meter persegi x 200 meter persegi, dan pekarangan rumahnya 17 meter persegi x 70 meter persegi.

"Kalau dihitung ya tekor, tanahnya dibeli harganya Rp 600.000 awalnya, kalau beli tanah lagi di tempat lain harganya naik. Bahkan, sekarang harga tanah Rp 1,5 juta per meternya," kata Sodir, saat ditemui Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

 

Setelah lahan miliknya seluas 4,2 hekare dibeli Pertamina sebesar 24 miliar, Wantono (40) warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, mendadak menjadi miliader.

Dari hasil uang terseubut, ia membeli mobil Mitsubishi Xpander.

Namun, meski sudah membeli, Wantono mengaku belum bisa menyetir. Sehari-hari ia hanya mengendarai traktor ke sawah.

Namun, setelah membeli mobil, ia kemudian belajar dengan temannya hingga akhirnya bisa mengemudi.

"Memang sebelum beli mobil ini tidak bisa nyetir, setelah beli saya belajar," ujar Wantono, saat ditemui di rumahnya, seperti dilansir dari Tribunjatim.com, Kamis (18/2/2021).

Meski sudah bisa megemudi, Wantono mengaku belum berani membawa mobilnya ke kota.

"Ya hanya di jalan desa saja mengemudinya, belum berani ke jalan raya ke kota. Saya hanya beli satu mobil, sisanya beli tanah dan ditabung," ujarnya.

 

Sumber:Kompas.com (Penulis: Hamim,| Editor : Robertus Belarminus, Dheri Agriesta, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/19/06410031/-populer-nusantara-dapat-rp-15-8-m-jual-tanah-sutrisno-borong-4-mobil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke