Salin Artikel

Heboh Puluhan Ambulans "Konvoi", Ternyata Angkut 375 Santri Positif Covid-19 di Tasikmalaya

Ternyata ambulans tersebut mengangkut ratusan santri dan pengajar yang positif Covid-19.

Mereka berasal dari satu klaster, yakni sebuah pesantren di wilayah Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.

Awalnya, video menunjukan ambulans yang melaju bersama-sama.

Kemudian di halaman masjid pesantren, tampak puluhan ambulans parkir.

Terlihat para petugas dengan alat pelindung diri (APD) lengkap mengangkut santri ke dalam ambulans.

Hingga Rabu (17/2/2021) pagi, video sudah dilihat sebanyak 4,3 juta kali.

Berawal dari satu santri bergejala

Ratusan santri positif Covid-19 itu awalnya diketahui dari satu orang santri yang bergejala Covid-19, yakni mengalami gangguan indra penciuman.

Usai dilakukan tes swab PCR, satri tersebut dinyatakan positif Covid-19.

"Awalnya ada salah satu santri yang kehilangan indra penciuman. Setelah itu, dilakukan tes swab kepada 16 santri di pesantren itu. Hasilnya tiga orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra Hendriana, kepada wartawan di Bale Kota Tasikmalaya, Selasa (16/2/2021).

Diduga kasus berawal dari adanya santri yang baru datang dan mengikuti proses belajar mengajar.

"Sejak kemarin kita lakukan proses evakuasi ke tempat-tempat isolasi darurat Covid-19. Sebagian dibawa ke isolasi di RSUD Soekardjo, RSUD Type D Dewi Sartika Kawalu dan Hotel Crown yang dijadikan tempat penampungan pasien positif Corona," jelas Yusuf, kepada Kompas.com, Selasa (16/2/2021).

Sebanyak 832 orang di pesantren telah menjalani tes swab dengan hasil 375 orang posisif.

"Ada tambahan lagi 5 santri positif dan jumlahnya menjadi 380 orang dan sisanya negatif hasilnya," tambahnya.

Dari jumlah tersebut, 159 orang di antaranya adalah santri putra, 171 santri putri, dan 50 orang pengajar.

Kemudian karena bangunan isolasi yang disediakan pemerintah tidak muat, maka sebagian diisolasi mandiri di pesantren.

"Ternyata tidak semuanya bisa masuk ruang isolasi darurat di Hotel Crown dan RSUD Type D Dewi Sartika, Kawalu. Ada sisanya 100 santri yang dirawat isolasi mandiri terpusat di pesantren, disesuaikan dengan kondisinya sesuai pemeriksaan tim medis," jelas Yusuf.

Kegiatan pesantren dihentikan

Dengan kondisi tersebut, pemerintah setempat terpaksa menghentikan kegiatan di pesantren.

Warga pesantren tidak diperbolehkan masuk dan keluar sembarangan.

"Tak boleh ada keluar masuk, siapapun termasuk keluarga santri yang hendak masuk tersebut diwajibkan membawa surat keterangan hasil tes swab atau rapid test bebas Covid-19," ujar Yusuf.

Dinas Sosial memastikan bantuan darurat disalurkan ke pesantren.

"Pesantren pun dijaga oleh Satgas yang didalamnya termasuk anggota TNI, Polri yang berjaga selama 24 jam," kata Yusuf.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor : Aprillia Ika), Tribun Jabar

https://regional.kompas.com/read/2021/02/17/13495691/heboh-puluhan-ambulans-konvoi-ternyata-angkut-375-santri-positif-covid-19-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke