Salin Artikel

Air Tak Juga Surut, Ratusan Korban Banjir di Jombang Bertahan di Tanggul Sungai

Ratusan warga yang masih tinggal di pengungsian berasal dari Dusun Kedunggabus dan Dusun Bandar Kedungmulyo, Desa Bandar Kedungmulyo.

Pantauan Kompas.com pada Kamis (11/2/2021), di bantaran dan tanggul Sungai Brantas masih banyak terdapat tenda darurat yang menjadi tempat para korban banjir untuk mengungsi.

Kemudian tidak jauh lokasi pengungsian, banjir tampak menggenangi sebuah perkampungan penduduk, baik di jalan, pekarangan, maupun rumah-rumah penduduk.

Perkampungan yang masih tergenang banjir antara 40 - 60 sentimeter tersebut adalah Dukuh Kalipuro, bagian dari wilayah Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo.

Emi Wahyuningrum (42), salah satu pengungsi banjir mengungkapkan, banjir yang menggenangi tempat tinggalnya belum benar-benar surut.

Dia dan keluarganya belum bisa kembali ke rumahnya di Dukuh Kalipuro, karena banjir  masih cukup tinggi, sekitar 50 sentimeter dari permukaan jalan.

"Banjirnya tinggi lagi, akhirnya ya bertahan di sini dulu. Di tempat (rumah) saya masih dalam," kata Emi, saat ditemui di bantaran Sungai Brantas, tempat dia dan keluarganya mengungsi, Kamis.

Tanggul sungai jebol, ribuan warga mengungsi

Pernyataan senada disampaikan Mukhlas (50), pengungsi banjir di bantara Sungai Brantas asal Dukuh Kalipuro, Dusun Kedunggabus.

"Tadi sempat ngecek, ternyata airnya naik lagi. Jadi ya tinggal di sini dulu," kata Mukhlas saat ditemui di tenda pengungsian yang ditempatinya.

Pada Jumat (3/2/2021) malam, banjir melanda Dusun Kedunggabus, Dusun Bandar Kedungmulyo, serta Dusun Kedung Asem, akibat jebolnya tanggul sungai Afvour Besuk.

Banjir tersebut memaksa ribuan warga dari dusun di Desa Bandar Kedungmulyo, mengungsi ke beberapa tempat yang dianggap aman.

Perangkat Desa Bandar Kedungmulyo Muhaimin mengungkapkan, lebih dari 400 warga masih tinggal di pengungsian karena tempat tinggal mereka masih tergenang banjir.

Dia menuturkan, banjir di sebagian besar wilayah Desa Bandar Kedungmulyo sudah surut, diikuti dengan turunnya jumlah pengungsi karena sudah kembali ke rumah masing-masing.

Selain di tanggul dan bantaran Sungai Brantas, ratusan pengungsi menempati gedung SDN Bandar Kedungmulyo, di dekat kantor desa. 

"Yang mengungsi di sini, warga Kalipuro (Dusun Kedunggabus). Kalau yang disana warga Dusun Bandar Kedungmulyo," kata Muhaimin kepada Kompas.com, Kamis.

Menurut Muhaimin, sebagian besar wilayah Desa Bandar Kedungmulyo, sudah terbebas dari banjir.

Namun pada beberapa titik di Dukuh Kalipuro dan Dusun Bandar, Kedungmulyo, genangan banjir masih cukup tinggi.

"Warga belum bisa kembali karena banjirnya masih tinggi. Kemarin sempat surut, tapi naik lagi. Sekarang surut sedikit," kata Muhaimin.

Sebagian wilayah sudah surut

Camat Bandar Kedungmulyo, Mahmudi mengatakan, banjir di sebagian besar wilayahnya sudah surut, diikuti dengan turunnya jumlah pengungsi.

Selain di Dusun Kedunggabus dan Dusun Bandar Kedungmulyo, wilayah yang masih tergenang banjir adalah Dusun Simo, Desa Pucangsimo, serta  Dusun Brangkal dan Proko, Desa Brangkal.

Hingga Kamis, sebut dia, jumlah pengungsi akibat banjir tinggal 1.032 jiwa. Banyak diantara korban banjir, mengungsi ke rumah kerabatnya.

"Hasil pendataan kami, jumlah pengungsi tinggal 1.032 jiwa. Pengungsi yang di tangkis (tanggul) masih ada," kata Mahmudi.

Sebelumnya diberitakan, banjir melanda beberapa desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, akibat jebolnya tanggul 2 sungai, Afvour Besuk dan Afvour Brawijaya, pada Kamis (2/2/2021) dinihari.

Pada Senin (8/2/2021), banjir yang melanda beberapa desa  berangsur surut. Sebagian pengungsi, bahkan sudah kembali ke rumah.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/12/12120981/air-tak-juga-surut-ratusan-korban-banjir-di-jombang-bertahan-di-tanggul

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke