Salin Artikel

Klaster Covid-19 Pengajian Muncul di Kulon Progo, Diduga karena Jabat Tangan

Ada kontak fisik dengan cara berjabat tangan antarjemaah.

Budaya jabat tangan ini diduga jadi sumber utama penularan virus corona.

Sebanyak 35 dari 58 jemaah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka berasal dari Jangkaran.

Gugus Tugas menyebutnya, penularan antarjemaah ini sudah membentuk klaster penularan  baru.

“Ini pengajian rutin seminggu sekali. Kelemahannya, budaya salamannya masih dilakukan. Salaman kan sudah menjadi sebuah pelanggaran prokes. Katanya (semua pakai) ada masker, tapi persoalan budaya (kontak fisik lewat) salamannya itu yang masih dilakukan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati di kantornya, Kamis (11/2/2021).

Seorang seorang laki-laki bergejala demam sejak 22 Januari 2021 menjadi awal terungkapnya klaster ini.

Setelah ditelusuri,  laki-laki itu ternyata hadir dalam sebuah pengajian rutin mingguan di sebuah masjid.

Masjid yang jadi lokasi pengajian mingguan itu kemudian dilakukan penyemprotan disinfektan.

Menurut Gugus Tugas Covid-19 Kulon Progo, sejumlah jemaah pengajian itu kontak erat dengan 27 orang lainnya. 

Saat ini, 25 dari 27 orang itu sudah menjalani pemeriksaan swab PCR di Balai Besar Veteriner (BBVet) Yogyakarta.

Klaster baru ini menyusul belasan klaster besar yang pernah muncul di Kulon Progo, seperti klaster perkantoran Disdukcapil, klaster arisan, hingga klaster pedagang pasar di Kalibawang.

https://regional.kompas.com/read/2021/02/11/18365261/klaster-covid-19-pengajian-muncul-di-kulon-progo-diduga-karena-jabat-tangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke