Salin Artikel

5 Tragedi di Kegiatan Mapala, Tewas Terjebak di Goa hingga Meninggal Dianiaya Senior

Ia diduga meninggal karena menghirup asap perapian. Sebelum mendapatkan perawatan di rumah sakit, Wiyoto juga sempat mengalami hipotermia.

Selain kasus di Kota Pagaralam, beberapa tragedi saat kegiatan mapala juga terjadi di beberapa wilayah di Tanah Air.

Salah satunya tragedi di Goa Lele, Kabupaten Karawang. Tiga mahasiswa Unsika ditemukan tewas terjebak di dalam gua.

Berikut 5 tragedi di kegiatan mapala:

Peritiwa tersebut terjadi pada Minggu (29/9/2019) di Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Dua hari sebelum meninggal, Aga sempat pingsan saat mengikuti pelatihan diksar.

Terkait kematian Aga, polisi telah menetapkan 17 orang sebagai tersangka. 15 pelaku di antaranya dikenakan pasal pengeroyokan yang menyebabkan kematian.

Tak hanya Aga yang menjadi korban. Dua peserta lainya dirawat intensif di rumah sakit karena luka-luka.

Kasus ini juga membuat pihak Dekanat FISIP Unila membekukan UKM Cakrawala sampai waktu yang belum ditentukan.

Saat dievakuasi, mereka bertiga ditemukan meninggal dunia oleh tim SAR gabungan, Senin (23/12/2019).

Korban adalah Erisa Rifan (20), Alief Rindu (19), dan Ainan Fatimatuzahro (19).

Erisa Rifania dan Alief Rindu merupakan mahasiswa Fakultas Keguruan Unsika yang berasal dari Bogor. Sedangkan Ainan merupakan Mahasiswa Fakultas Kesehatan yang berasal dari Banjarnegara.

Saat kejadian anggota Mapala Unsika itu sedang melaksanakan pendidikan lanjutan organisasi di Goa Lele.

Namun hujan deras di sekitar lokasi dan tiga orang terjebak di Goa Lele.

Ia ditemukan tewas 3 hari setelah kejadian di lokasi yang berjarak 3 kilometer lebih dari TKP.

Juru bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu Fatmawati mengatakan Faisal mendaki gunung bersama 4 rekannya.

Saat rekan-rekan lainnya berhasil menyeberangi sungia, Faisal terseret arus. Ketika kejadian hujan turun sangat lebat.

"Jasad korban ditemukan sejauh 3 kilometer lebih dari TKP awal ketika hanyut," ujarnya.

Selanjutnya korban dievakuasi ke Puskesmas Soyojaya.

Sebelumnya pada Jumat malam sekitar pukul 22.00 WIB, Wiyoto mengeluh sesap napas lantaran diduga menghirup asap saa menyalakan perapian.

"Kemudian kondisi almarhum down seperti orang linglung, berguling-guling sendirian di bebatuan Kemudian kembali mendekat api lalu menghancurkan Bivak alam peserta," kata Ketua Umum Pasla, Arif Rahman, Senin (8/2/2021).

Sekira pukul 03.00WIB Wiyoto mengalami hipotermia.

Ia langsung diberikan alat bantu oksigen dan di evakuasi ke Rumah Sakit (RS) Basemah. Namun nyawa Wiyoto tak dapat tertolong hingga akhirnya dinyatakan meninggal.

"Pukul 06.50 WIB sempat diberikan pertolongan sebelum dinyatakan meninggal dunia. Jenazah almarhum sudah diberikan ke orangtuanya untuk dimakamkan pada Minggu kemarin," ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: KOMPAS.com: Tri Purna Jaya, Farida Farhan, Erna Dwi Lidiawati, Aji YK Putra | Editor : Abba Gabrillin, Aprillia Ika, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/09/06160061/5-tragedi-di-kegiatan-mapala-tewas-terjebak-di-goa-hingga-meninggal-dianiaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke