Salin Artikel

Jenazah Wanita yang Tewas dengan Bambu Tertancap Disambut Isak Tangis Keluarga

Jenazah WN tiba di rumah duka yang ada di Kampung Ciloa Tengah Desa Sindangratu Kecamatan Wanaraja sekitar pukul 13.00 dengan dikawal satu mobil polisi. Warga sekitar pun tampak langsung berkumpul di rumah duka.

Kepala Desa Sindangratu, Yuyu Sunia ditemui di sela pemakaman jenazah korban ditempat pemakaman umum tidak jauh dari rumah korban mengungkapkan, korban terakhir kali keluar dari rumah pada Selasa (2/2/2021) pagi sekitar jam 9 pagi.

10 hari sebelumnya keluar dari tempatnya bekerja

Pihak keluarga, terakhir menghubungi korban lewat telepon genggamnya pada pukul 13.00 siang.

"Setelah jam satu siang, handphonenya sudah tidak bisa dihubungi, besoknya keluarganya mulai melakukan pencarian," katanya.

Korban sendiri, menurut Yuyu sehari-hari bekerja di sebuah pabrik yang ada di Kecamatan Wanaraja.

Namun, sebelum menghilang dan ditemukan tewas, sekitar 10 hari sebelumnya berhenti kerja.

Tinggal sendiri

Yuyu menuturkan, korban merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. Kakaknya yang juga perempuan, telah menikah dan tinggal tidak di Wanaraja.

Sehari-hari, korban tinggal di rumah peninggalan orangtuanya yang bersebelahan dengan rumah bibinya.

Ditemui di Mapolsek Wanaraja, Kapolsek Wanaraja Kompol Oon Suhendar mengungkapkan, meski telah diotopsi, pihaknya belum mendapat laporan otopsi dari pihak RS Sartika Asih Bandung. Karenanya, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban.

"Banyak kemungkinannya, kita telah olah TKP, membuat sketsa skenario kejadian, banyak kemungkinannya," katanya.

Salahsatu yang belum terungkap, menurut Oon adalah pihaknya masih mencari tahu bagaimana bambu sepanjang kurang lebih 60 centimeter bisa menancap di bagian dubur korban. 

https://regional.kompas.com/read/2021/02/07/20120471/jenazah-wanita-yang-tewas-dengan-bambu-tertancap-disambut-isak-tangis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke