Salin Artikel

Tinggi Semburan Gas di Pekanbaru Mencapai 10 Meter, Mengandung Lumpur dan Batu

KOMPAS.com - Fenomena semburan gas muncul di Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School Kampus II di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.

Semburan ini telah berlangsung sejak Kamis (4/2/2021).

Namun, berselang sehari atau pada Jumat (5/2/2021) semburan gas terlihat disertai lumpur dan bebatuan berwarna abu-abu.

Tinggi semburannya sekitar 10 meter.

Semburan itu bermula saat beberapa pekerja sedang melakukan pengeboran sumur bor, Kamis (4/2/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Lokasi pengeboran itu berada di antara gedung belajar dengan asrama santri.

“Pondok pesantren rencananya mau bikin sumur bor. Namun, saat pengeboran pada kedalaman 119 meter tiba-tiba ada semburan gas," kata Camat Tenayan Raya Indah Vidya Astuti saat diwawancarai Kompas.com di lokasi kejadian, Kamis.

Vidya mengungkapkan awalnya semburan gas tidak begitu kuat. Namun, semakin sore, semburan gas semakin kencang.

Pada Kamis sore, semburan itu begitu kuat terdengar, bahkan dari jarak 300 meter.

Kondisi pada Jumat (5/2/2021), lumpur dan batu memenuhi pondok pesantren.

Meskipun begitu, bunyi semburan gas tidak lagi sekuat hari sebelumnya.

Lumpur yang menumpuk di sekitar lokasi pengeboran sumur bor ketinggiannya mencapai 5 meter.

Semburan lumpur itu juga mengalir ke halaman dan mengotori bangunan pondok pesantren.

Lurah Tuah Negeri Syarifudin menerangkan semburan gas disertai lumpur mulai terjadi pada Kamis malam.

"Jam berapanya saya tidak tahu. Tapi yang jelas sekarang semburan gas disertai lumpur terus menyembur," tutur Syarifudin di sekitar lokasi kejadian, Jumat.

Dia belum memastikan apakah lumpur yang keluar itu lumpur panas.

"Itu kita belum tahu apakah ini lumpur panas atau bukan. Kita tunggu pengecekan dari pihak berwenang dulu," ujarnya.

Saat ini, petugas telah memasang garis kuning di lokasi. Pihak SKK Migas juga sudah mendatangi lokasi kejadian.

Sedangkan aparat kepolisian dan TNI melakukan pengamanan di sekitar lokasi.

Syarifudin mengatakan pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) bersama pihak terkait lainnya, sudah melakukan pengecekan ke lokasi untuk dilakukan penanganan.

"Menurut kajian dari DLHK, ini semburan gas. Semburan gas ini terjadi ketika dilakukan pengeboran sumur bor," kata Syarifudin.

Berdasar pantauan Kompas.com, bangunan Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School Kampus II hampir seluruhnya mengalami kerusakan.

Bangunan-bangunan itu rusak disebabkan oleh lumpur dan batu yang disemburkan gas dari dalam perut bumi.

Sekitar enam ruangan belajar dan asrama santri menjadi rusak.

Atap bangunan pondok tampak ambruk sampai ke lantai karena tidak mampu menahan beratnya lumpur dan batu yang menimpanya.

Menurut Lurah Tuah Negeri Syarifudin kerugian yang dialami pondok pesantren belum dapat ditaksir.

"Kalau kerugian belum dapat dihitung. Karena saat ini masih fokus pada penanganan semburan gas disertai lumpur," ujar Syarifudin kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Jumat.

Syarifudin menyampaikan sejauh ini tidak ada korban jiwa dari kejadian semburan gas tersebut.

Kepala Sekolah Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School Untung Wahyudi menjelaskan sebanyak 34 orang santri saat ini sudah diungsikan.

"Santri kita ada 34 orang sudah diungsikan ke Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School I di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Awalnya mereka kita evakuasi dulu ke masjid supaya aman," ungkapnya.

Untung mengatakan santri akan kembali ke pondok setelah situasi sudah aman.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: Abba Gabrillin, Aprillia Ika, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/05/16530591/tinggi-semburan-gas-di-pekanbaru-mencapai-10-meter-mengandung-lumpur-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke