Salin Artikel

Ditutup karena Pandemi, Begini Nasib Pekerja dan Satwa Kebun Binatang Jurug Solo

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang hampir berlangsung setahun di Indonesia berdampak ke berbagai tempat. Salah satunya kebun binatang.

Di Kota Solo, Jawa Tengah, Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) kembali ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Direktur Utama TSTJ Bimo Wahyu Widodo mengiyakan bila penutupan sementara ini disebabkan oleh pandemi Covid-19.

"Jadi kita tidak menerima pengunjung, operasional konservasi berjalan normal," terangnya.

TSTJ ditutup mulai 1 Februari 2021 hingga menunggu keputusan pembukaan kembali oleh Wali Kota Solo.

Bimo menyebut pandemi memberikan pukulan telak terhadap jumlah pengunjung.

Dalam sehari hanya sekitar 20-25 orang yang mengunjungi kebun binatang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Ahyani menerangkan penutupan sementara Taman Satwa Taru Jurug ini dilakukan karena mempertimbangkan kasus Covid-19 yang terus meningkat di Solo.

"Kita melihat kondisi pandemi Covid-19. Kalau sudah membaik kita buka lagi (TSTJ)," kata Ahyani di Solo, Senin (1/2/2021).

Ia menjelaskan walau ditutup sementara, satwa-satwa koleksi TSTJ akan tetap diberi pakan dan diperiksa kesehatannya demi menjamin kesejahteraan mereka.

"Terutama petugas konservasi tetap masuk. TSTJ itu kan ada tiga misi: edukasi, konservasi dan rekreasi. Misi edukasi dan rekreasi ini kan kondisi sekarang kan tidak berfungsi. Yang berfungsi hanya misi konservasinya," ujar dia.


Ahyani mengatakan anggaran untuk kebutuhan pakan satwa TSTJ masih dalam perumusan.

"Ini baru dirumuskan paling mungkin dari BTT (bantuan tak terduga). Untuk operasional di luar konservasi itu tidak diperbolehkan," ungkapnya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo menyampaikan Taman Satwa Taru Jurug ditutup sementara per Senin (1/2/2021) karena tidak memungkinkan dibuka di tengah situasi pandemi.

Selama ditutup, kebutuhan pakan satwa termasuk dokter dan penjaga hewan telah dialokasikan dalam BTT.

"Untuk (pakan) hewannya boleh pakai BTT. Targetnya itu yang penting hewannya selamat dan pagawainya bisa menanak nasi. Besok itu mungkin bisa jadi dirumahkan. Tetapi keeper, dokter hewan dan satpam dipekerjakan seperti biasa," urainya.

Besaran BTT untuk tahun ini sebesar Rp1,9 miliar.

"Kemarin sudah kita anggarkan Rp1,9 miliar untuk tahun ini. Namun, untuk karyawan administrasi sampai direkturnya itu tidak bisa," ucap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/02/02/16241401/ditutup-karena-pandemi-begini-nasib-pekerja-dan-satwa-kebun-binatang-jurug

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke