Salin Artikel

Jadi Penerima Vaksin Pertama, Ketua DPRD Kulon Progo Gugup

Penyuntikan vaksin berlangsung dalam Pencanangan Vaksinasi Covid-19 Kulon Progo di kompleks RSUD Wates.

Akhid mengaku sempat gugup sebagai penerima vaksin.

Namun, kemampuan untuk mengelola perasaan memampukan dirinya menenangkan diri dan bisa vaksin.

“Waktu kecil memang tidak bisa mengatur manajemen (hati), lantas berusaha melawan apa yang masuk. Sekarang ini, lemes saja, mengatur napas, dan bismillah. Sempat nervous memang biasa. Tapi dorongan tanggung jawab pada masyarakat sekaligus untuk mengedukasi masyarakat, jauh lebih besar,” kata Akhid usai vaksin, Jumat (29/1/2021).

Akhid mengikuti vaksinasi Covid-19 perdana bersama sejumlah pejabat dan tokoh agama Kulon Progo, di antaranya Dandim 0732/Kulon Progo Letkol Inf Yefta Sangkakala, Wakil Kepala Polres Kulon Progo Komisaris Polisi Sudarmawan, Asisten 2 Pemkab Bambang Budi Tri Harsono, Kepala Dinas Kesehatan Sri Budi Utami, dan beberapa perwakilan seperti dari Muhammadiyah, NU, tokoh agama lain.

Vaksinasi berlangsung mendekati pukul 09.00 WIB.

Pemberian vaksin dilanjutkan pada beberapa tenaga kesehatan perwakilan dari beberapa organisasi profesi tenaga kesehatan.

Mereka mengikuti alur empat meja, terdiri dari pendaftaran di meja pertama, skrining di meja kedua, penyuntikan di meja ketiga dan observasi awal pasca vaksin di meja keempat.

Termasuk Akhid, politisi PDI-P ini, menerima vaksin pertama setelah melewati dua meja pertama dan skrining.

Akhid mengungkapkan, tidak ada persiapan khusus menghadapi vaksin.


Menurutnya, pola hidup selama ini dianggap sebagai persiapan apa pun termasuk untuk menghadapi pandemi, mulai dari pola makan, pola tidur, dan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, berpikir positif dan optimis.

Itu semua bisa membuat tubuh seseorang selalu fit dan sehat.

Bahkan ketika skrining awal sehari sebelum vaksinasi, kata Akhid, kondisinya dinilai memenuhi syarat untuk menerima vaksin.

Persiapan justru pada baju yang dipakai saat vaksinasi. Ia memakai polo shirt dan manset untuk memudahkan vaksinator menyuntik.

“Sekarang saya lega, apalagi karena memikul tanggung jawab besar bagi masyarakat. Selnjutnya saya mengharapkan masyarakat tidak perlu takut (untuk vaksin). Ini salah satu cara kita menghentikan Covid di negeri kita ini,” kata Akhid.

Berbeda dengan Sudarmawan. Waka Polres Kulon Progo nyaris tidak bisa mengikuti vaksinasi karena tekanan darahnya melebihi ambang batas sejak kemarin.

Ia menceritakan, terus berupaya menenangkan hati.

“Sebenarnya kecewa karena saya mewakili kepolisian, untuk apa saya datang kalau tidak vaksin. Saya mencoba menenangkan diri sambil berdoa. Saya cek ulang, tensi normal maka bisa vaksin. Saya memang jarang cek up, padahal dulu sering donor darah. Sekarang mungkin karena dinamika pekerjaan,” kata Sudarmawan.

Ia mengharapkan masyarakat untuk tidak takut menerima vaksin Covid-19. Keikutsertaan masyarakat kuncui percepatan upaya menekan pandemi.

“Rasanya (disuntik) sakit iya, tapi tidak berlebihan, seperti digigit semut saja. Masyarakat tidak perlu khawatir. Jangan percaya hoaks,” kata Sudarmawan.

Vaksinasi sendiri berlangsung lancar. Bupati Kulon Progo Sutedjo hadir menyaksikan rangkaian vaksinasi perdana ini.

Sutedjo tidak ikut divaksin karena persoalan batas usia.


Sutedjo mengupas kembali perjalanan pandemi 11 bulan ini yang telah mengubah banyak hal di masyarakat, termasuk kehidupan masyarakat yang tidak lagi seperti sebelumnya.

Vaksinasi pun dianggap salah satu cara untuk segera mengakhiri pandemi.

Sutedjo mengharapkan, semua warga menyambut dengan cara turut menjadi penerima vaksin ini.

Vaksin bukan berarti kebal terhadap Covid-19. Namun, dengan vaksin maka bisa menekan penularan.

“Dan akhirnya kita semua terbebas dari pandemi ini,” kata Sutedjo.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami mengungkapkan, vaksinasi ini menyusul kedatangan 5.780 dosis vaksin pada Rabu (27/1/2021).

Ini sejatinya merupakan tahap pertama vaksinasi se-Kulon Progo.

Nakes 2.740 orang di Kulon Progo menjadi penerima prioritas vaksin pada tahap pertama ini.

Mereka akan menjalaninya di 21 puskesmas, dua rumah sakit, dan satu RS Bhayangkara. Setiap nakes nantinya akan menerima dua dosis di rentang yang berbeda.

“Vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19, dengan tidak melupakan 3M,” kata Sri Budi.

Setelah ini, Gugus Tugas menjadwalkan pemberian dosis kedua vaksin berlangsung pada Senin (15/2/2021).

https://regional.kompas.com/read/2021/01/29/14333441/jadi-penerima-vaksin-pertama-ketua-dprd-kulon-progo-gugup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke