Salin Artikel

Heboh Jagal Kucing di Medan dan Hilangnya Kucing Sonia yang Bernama Tayo

Tangis Sonia pecah ketika kucing kesayangannya yang bernama Tayo itu ditemukan hanya tersisa kepalanya.

Kini Sonia berupaya memperkarakan temuannya itu melalui jalur hukum.

Dia mendapatkan keterangan dari warga yang melihat kucingnya dimasukkan ke dalam karung oleh seseorang.

Sonia bersama saudaranya pun mencari Tayo di kawasan rumahnya, Tangguk Bongkar 3 hingga Tangguk Bongkar 7.

Sempat ditunjukkan alamat yang salah, Sonia akhirnya mendapatkan lokasi yang dituju.

Menurutnya, orang-orang mengetahui bahwa orang yang diduga mengambil Tayo senang memakan kucing dan anjing.

"Pertama saya tanya ke tetangga saya, katanya ada 2 anak-anak yang melihat kucingnya dimasukkan ke dalam goni. Memang orang sini semua pada tahu kalau misalnya bapak yang ini suka motongin kucing dan anjing untuk dikonsumsi, biasanya untuk sekalian minum tuak gitu, biasanya," kata Sonia kepada wartawan, Kamis (28/1/2021).

Meski menemukan alamat yang dimaksud, Sonia gagal bertemu dengan orang yang bersangkutan.

Hendak pulang, Sonia melihat di depan rumah itu terdapat sebuah karung goni dengan cairan diduga darah di sekitarnya.

"Terus saya tanya, apa ini, Pak. Itu anjing kak, bukan kucing, kata keluarganya. Karena kami penasaran, kami buka aja kan ternyata di situ banyak kepala kucing. Kemarin saya pas buka ada sekitar 4 atau 5 kepala kucing terus saya juga merasa salah satu kucing saya ada di situ," kata dia.

Ada beberapa foto yang dia unggah, salah satunya ialah saat dirinya membuka karung goni di depan sebuah rumah.

Dia menuliskan keterangan bahwa telah menemukan kepala Tayo.

"Setelah itu saya lemas ga bisa sambil nangis, lalu buk wulan bilang 'nia ini ada kepala tayo', saya pun tak sanggup lagi berdiri dan menangis sejadi-jadinya," tulis keterangan dalam foto itu.

Sonia bercerita sempat cekcok dengan pria yang diduga pemilik rumah. Pria itu marah dan memakinya karena menganggap kehadirannya membuat bising.

"Saya udah lapor ke sana kemari, tapi ga ada hasil, bahkan saya udah bawak kepala kucing saya sebagai bukti ke polsek tapi sampai di polsek polisinya ga tau pasal tentang kucing dan abis itu mereka ketawa ketawa ga jelas," tulis keterangan foto tersebut.

Namun Sonia kembali dipanggil oleh polisi dan diminta ke polsek lain yang sesuai dengan lokasi kejadian.

Kepada wartawan, Sonia menjelaskan alasannya mengupayakan agar kasus bisa ditangani secara hukum.

"Harapannya, dihentikan lah. Biar tak ada korban kucing dan anjing selanjutnya. Masih banyak makanan yang lebih layak, dibandingkan kucing dan anjing. Saya pun bingung kenapa banyak yang sudah tahu tapi bungkam," kata Sonia.

Masih ada karung lusuh dengan darah di sekitarnya.

Di dalam parit juga terlihat benda mengapung yang diduga usus hewan dan mengeluarkan bau busuk.

Aparat Polsek Medan Area saat itu pun mengecek lokasi dan membukan karung di sudut tumpukan kayu.

Sempat mengira isi perut babi, polisi kemudian menduga isi karung itu adalah beberapa kepala kucing yang bulunya rontok.

Dikeluarkanlah dua kepala kucing itu dan diletakkan di atas potongan kayu, hingga kemudian memasukkannya kembali ke karung.

"Kita bawalah ini ke Polsek (Medan Area). Kita bawa barangnya ini," ujar anggota kepolisian.

"Tim masih mencari ibu itu. Maksudnya gini, biar kita jumpa juga ibu itu, kemarin katanya ke kantor polisi. Kantor polisi mana," katanya ketika dikonfirmasi melalui telepon.

Rianto menilai ada unsur pelanggaran jika benar kucing itu disantap oleh manusia.

"Undang-undangnya ada itu. Karena itu kan binatang bukan boleh dimakan. Ini ada aturan apalagi itu hewan peliharaan. Pasalnya itu ada, nanti kita cari pasal yang menjerat dia (pelaku) lah," kata dia.

"Sering di sini. Tiap hari. Motongnya di sini. Kucing kecil tak mau diambilnya. Jadi kepalanya dan isinya dibuang," kata dia.

Di lokasi itu, menurut pantauan Kompas.com, ada karung yang sempat dibuka oleh polisi.

Ternyata isinya, ada tiga kepala kucing.

"Orang sini juga nyah yang motong," kata dia sembari menyebut nama seseorang.

Sementara warga lainnya, R Sialagan mengatakan, beberapa kali melihat orang mengeluarkan kucing hidup dari dalam karung.

Namun, dia tak tahu bagaimana kucing itu mati di tempat tersebut.

"Gak tau detailnya kek mana. Sering lah liat di sini, orang ngeluarin kucing dari karung di pinggir jalan. Habis itu pas lewat lagi, kucing-kucing itu udah mati. Entah diapakan selanjutnya," tutur dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Farid Assifa, Aprilia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2021/01/29/05430421/heboh-jagal-kucing-di-medan-dan-hilangnya-kucing-sonia-yang-bernama-tayo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke