Salin Artikel

Warga Agam Temukan 53 Butir Telur Buaya di Kebun Sawit

Hasil pemantauan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Agam, diketahui jumlah telur satwa langka dan dilindungi tersebut berjumlah 53 butir.

Sebanyak 7 di antaranya sudah pecah dan rusak.

"Buaya tersebut membuat sarang dan bertelur ketika warga sedang melakukan pengolahan lahan dengan mempergunakan alat berat dalam rangka penanaman kelapa sawit di lokasi tersebut," kata Kepala BKSDA Agam Ade Putra dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (27/1/2021).

Menurut Ade, setelah turun ke lapangan, pihaknya kemudian memasang spanduk pemberitahuan dan peringatan di lokasi tersebut.

Adapun jarak lokasi penemuan telur buaya dan permukiman warga hanya 400 meter.

"Kita imbau warga menjauh dari lokasi tersebut agar terhindar konflik dengan buaya," kata Ade.

Ade mengatakan, berdasarkan perilaku dan kebiasaan, telur buaya tersebut akan menetas dalam 90 sampai dengan 110 hari.

"Selama masa itu, sang induk akan selalu berada dan berjaga di sekitaran sarangnya," kata Ade.

Biawak dan kadal merupakan predator yang selalu mengintai keberadaan telur buaya, sehingga membuat induk buaya lebih waspada dan agresif terhadap keberadaan makhluk lain di sekitarnya.

Menurut Ade, temuan ini merupakan keempat kalinya warga menemukan telur buaya di lokasi tersebut, yakni pada 2018, 2019, 2020 dan 2021.

Buaya merupakan jenis satwa yang dilindungi di Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/27/11070991/warga-agam-temukan-53-butir-telur-buaya-di-kebun-sawit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke