Salin Artikel

Ahli Virologi Kritik Acara PDI-P Bali: Itu Bukan Contoh yang Baik, Jangan Ditiru

DENPASAR, KOMPAS.com - Video acara tiup lilin dan potong tumpeng di aula Sekretariat PDI-P Bali viral di media sosial.

Ahli Virologi Universitas Udayana Gusti Ngurah Mahardika menilai acara tersebut bukan contoh yang baik dari petinggi partai dan pejabat publik di Bali.

"Itu bukan contoh yang baik, masyarakat harus pilah-pilah, hal seperti itu jangan ditiru," kata Mahardika, saat dihubungi, Selasa (26/1/2021).

Ia mengatakan, sebagai pemimpin harusnya memberikan contoh yang baik dalam disiplin penerapan protokol kesehatan.

Dalam video itu, menurut Mahardika, ada protokol kesehatan yang dilanggar.

Misalnya, mencopot masker di beberapa momen dan berkerumun di atas panggung yang sama.

Menurutnya, prokes adalah harus disiplin jaga jarak, cuci tangan menggunakan sabun, dan memakai masker.

"Itu masker dilepas di beberapa momen. Jaga jaraknya juga enggak ada di panggung. Pejabat publik meskinya membuat contoh solid terkait disiplin prokes," kata dia.

Ia berharap, kejadian serupa tak terulang kembali agar kepercayaan masyarakat kepada pejabat publik tak semakin berkurang.

Apalagi, pandemi Covid-19 di Bali belum mereda.

"Jadi, jangan selalu mengatakan masyarakat tidak disiplin dan sebagiannya. Masyarakat itu sudah lelah dengan situasi ini," kata dia.

Ketua DPD PDI-P Wayan Koster angkat bicara terkait video acara tiup lilin dan potong tumpeng di aula Sekretariat PDI-P Bali yang viral di media sosial.


Acara itu digelar di Sekretariat PDI-P Bali pada Sabtu (23/1/2021), setelah Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) di enam kabupaten dan kota menetapkan kepala daerah terpilih.

Koster mengaku, sempat menggunakan satu sendok untuk menyuapi potongan tumpeng kepada dua bupati terpilih yang hadir dalam acara itu.

Mereka adalah Bupati Badung terpilih Nyoman Giri Prasta dan Bupati Karangasem terpilih I Gede Dana.

Sementara, tokoh PDI-P Bali yang lainnya menerima potongan tumpeng disuap menggunakan sendok yang berbeda.

"Karena spontan dan cepat, sempat terjadi satu sendok dipakai untuk dua orang, sisanya yang tujuh orang memakai sendok yang semuanya berbeda," kata Koster, yang juga Gubernur Bali itu dalam keterangan tertulis, Senin (25/1/2021).

Ia mengatakan, acara yang digelar di aula DPD PDI-P itu dihadiri sekitar 25 peserta.

Acara itu digelar dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, dan peserta pun menjalani rapid test antigen dengan hasil nonreaktif.

Hanya saja, saat acara tiup lilin, Koster bersama beberapa peserta membuka masker.

"Sebelum dan sesudahnya masker tetap dipakai," kata dia.

Acara tiup lilin, kata dia, dilakukan memperingati hari ulang tahun partai dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.


"Saya pastikan tidak ada yang dilanggar, protokol kesehatan dilaksanakan dengan sangat tertib," kata Koster.

Dalam acara itu, PDI-P Bali juga menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara pilkada, KPUD, Bawaslu, Polri, dan TNI.

Sebab, pilkada berjalan dengan lancar, aman, damai, dan sukses meski digelar saat pandemi Covid-19.

PDI-P Bali juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menyukseskan pilkada dengan datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

"Sehingga dari enam daerah Pilkada, lima daerah dimenangkan oleh paslon yang diusung PDI-Perjuangan, paslon kader dengan suara signifikan, yaitu di Denpasar, Badung, Tabanan, Bangli, dan Karangasem," ujar Koster.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/26/17485571/ahli-virologi-kritik-acara-pdi-p-bali-itu-bukan-contoh-yang-baik-jangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke