Salin Artikel

Dampak Gas Geothermal di Mandailing Natal, 216 Warga Mengungsi ke Masjid

Warga yang mengungsi merasa khawatir, gas yang keluar dari sumur proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi itu akan meracuni mereka.

"Hingga saat ini tercatat ada 216 jiwa yang mengungsi. Dan sudah kami tempatkan di Masjid Agung Nur Ala Nur di Panyabungan," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Pemkab Mandailing Natal M Yasir Nasution kepada Kompas.com, Selasa (26/1/2021).

Yasir menjelaskan, warga yang mengungsi berasal dari desa di sekitar areal proyek PT SMGP yang banyak menjadi korban keracunan.

"Dari desa-desa sekitar, ada dari Desa Sibanggor Julu dan Purba Julu, dan semua kebutuhan warga kami fasilitasi hingga dipastikan situasi sudah benar-benar kondusif," kata Yasir.

Yasir mengatakan, tidak semua warga desa yang terdampak ikut mengungsi.

Namun, pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk terus membantu warga dan korban yang terdampak.

"Hari ini kami fokus untuk menyelesaikan pemakaman warga yang meninggal dunia," ujar Yasir.

Sebelumnya, semburan gas terjadi di proyek panas bumi yang dikelola PT SMGP di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal.

Saat kejadian, pihak PT SMGP sedang melakukan pengeboran sumur di lokasi proyek untuk panas bumi atau geothermal.

Tiba-tiba saat dilakukan pengeboran, sumur mengeluarkan asap tebal dan diduga mengeluarkan gas beracun.

Saat itu, di sekitar lokasi terdapat banyak warga sekitar yang sedang melakukan kegiatan berkebun dan bertani.

Adapun 5 warga yang tewas diketahui ada yang masih berusia balita dan anak-anak.

Semuanya warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/26/14191921/dampak-gas-geothermal-di-mandailing-natal-216-warga-mengungsi-ke-masjid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke