Rekor Penambahan Kasus Covid-19 Wonogiri, Sehari Bertambah 207 Pasien

Dalam satu hari, jumlah pasien positif Covid-19 bertambah 207 orang.

Penambahan tersebut menjadikan total kasus positif virus corona di Wonogiri tembus hingga 2.192 orang.

Dari jumlah itu 275 dirawat di rumah sakit, 123 isolasi mandiri, 1.715 sembuh dan 79 orang meninggal dunia.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, penambahan 207 pasien positif covid-19 didominasi klaster perjalanan dan ibu hamil.

“Jadi ada penambahan 207 pasien positif covid-19. Dari jumlah itu didominasi klaster perjalanan sebanyak 107 orang dan ibu hamil sebanyak 48 orang,” kata Jekek sapaan akrab Joko Sutopo saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon selulernya, Selasa (19/1/2020) malam.

Tak hanya itu, kata Jekek, 17 tenaga medis RSUD Wonogiri , 19 orang klaster karyawan pabrik jamu dan 49 warga berpenyakit kormobid juga menambah jumlah kasus positif Covid-19 di Wonogiri makin melonjak.

Meski terjadi lonjakan penambahan kasus positif Covid-19, jelas Jekek, tidak semuanya dirawat di rumah sakit.

Hanya pasien yang memiliki penyakit penyerta diprioritaskan dirawat di rumah sakit.

Banyak Ibu Hamil Terdeteksi Sebelum Persalinan

Terkait banyaknya ibu hamil (bumil) yang terpapar virus corona, Jekek menjelaskan kondisi itu terjadi setelah mereka dilakukan rapid test.

Pasalnya salah satu prosedur medis sebelum melakukan persalinan, bumil harus menjalani tes covid-19.

“Setelah kami tes ternyata ada 48 ibu hamil yang dilaporkan positif Covid-19,” jelas Jekek.

Sementara bagi pabrik jamu yang karyawannya terpapar corona diminta untuk segera diliburkan dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

Satgas Covid-19 belum memutuskan menutup sementara pabrik lantaran masih dilakukan tracing.

Pelayanan Tetap Buka

Meski 17 tenaga kesehatan di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso terpapar virus corona, pelayanan di rumah sakit milik Pemkab Wonogiri itu tetap buka seperti biasa.

Bagi nakes yang positif Covid-19 dilakukan isolasi.

“Pelayanan tetap kami buka seperti biasa. Nakes yang positif kami isolasi,” kata Jekek.

Menurut Jekek, tugas nakes yang positif diganti dari tenaga medis yang berasal dari ruang lain.