Salin Artikel

Cerita Saksi Mata Banjir Bandang di Puncak Bogor, Suara Teriakan hingga Warga Pingsan

Banjir di kawasan Puncak, Bogor, itu memaksa warga mengungsi ke wisma yang ada di Komplek Gunung Mas.

Seorang pengungsi, Neni Sulastri mengatakan, peristiwa banjir itu terjadi dua kali, yakni yang pertama pada Selasa dini hari.

Namun, yang paling parah terjadi pada pukul 09.30 WIB.

Mendengar teriakan warga

Perempuan berusia 37 tahun ini mengaku menyaksikan banjir yang dipenuhi lumpur saat dirinya sedang makan bersama dengan sang anak.

Saat itu terdengar gemuruh air dari atas. Ia pun terkejut lantaran sejumlah warga berlarian ke arah bawah dan berteriak agar semuanya keluar rumah.

"Lagi makan di ruang tamu, terus ada yang teriak, banjir-banjir gitu. Saya akhirnya ikut lari juga," kata Neni yang merupakan pekerja pemetik teh saat ditemui Kompas.com di lokasi pengungsian, Selasa.

Neni langsung menghampiri tempat warga berlarian.

Saat itu, dari kejauhan terlihat gelondongan pohon dipenuhi lumpur.

Material air yang bercampur lumpur membuat ranting pohon terbawa derasnya air yang mengalir dari aliran Kali Sampay, anak Sungai Ciliwung.

Air lumpur itu pun meluap hingga menutup badan jalan dan sebagian masuk ke halaman rumah Neni.

Penduduk sekitar terlihat panik dan berhamburan keluar rumah, berusaha naik menghindari longsoran lumpur.


Neni menyebut bahwa saat itu ada dua warga yang pingsan saat banjir bandang terjadi.

Kedua warga tersebut langsung dibawa ke rumah sakit.

"Ternyata banjir longsor lumpur dari atas, banyak kayu-kayu dan pohon yang sudah dilumuri lumpur itu ikut kebawa. Jadi larilah saya ikut ke bawah, karena disuruh kumpul," kata dia.

"Iya ini benar (video warga), memang saat itu pada lari ketakutan," kata Neni saat dikonfirmasi perihal video yang viral mengenai banjir bandang di Puncak Bogor.

Penyebab banjir

Menurut Neni, banjir terjadi karena hujan yang terus mengguyur kawasan Puncak Bogor sejak dua hari terakhir.

Hal senada dikatakan Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor Raya Alfajar.

Menurut dia, banjir terjadi akibat hujan deras yang terus-menerus, sehingga membuat kali di daerah tersebut meluap.

"Ada sumbatan di Kali Cisampai. Kondisi di atas juga masih bahaya. Jadi saat itu longsoran tebing mata air, di atas gunung mengakibatkan banjir bandang yang dipenuhi lumpur," kata Alfajar.

Ia menyebut, saat ini warga masih merasakan trauma dan syok setelah menyaksikan bencana banjir bandang di Puncak Bogor tersebut.

"Tidak ada korban jiwa, hanya syok, dan untuk yang sesak napas (pingsan) sudah kami bawa ke rumah sakit paru. Sementara sebagian mengungsi di sini Wisma Gunung Mas milik warga," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/19/17580271/cerita-saksi-mata-banjir-bandang-di-puncak-bogor-suara-teriakan-hingga-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke