Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Viral Video Bupati Sukoharjo Bentak Pedagang | Gempa Magnitude 6,2 di Majene

"Loh, kamu berani mengatur pemerintah kenapa?" kata Wardoyo dengan menggunakan bahasa Jawa. Di video ietu, istri pemilik warung juga terlihat bersitegang dengan sang bupati.

Sementara itu gempa susulan dengan getaran magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) dini hari sekitar pukul 02.30 Wita.

Sebelumnya, Kamis (14/1/2021), gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Majene sekitar pukul 14.30 Wita.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

Dalam video itu, Wardoyo terlihat geram karena mendapati pedagang tersebut tetap membuka warungnya saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Saat kejadian itu, seorang pria yang diduga pemilik warung tersebut terlihat berusaha menjelaskan dan meminta kelonggaran waktu, namun tidak diberikan kesempatan oleh sang bupati.

"Loh, kamu berani mengatur pemerintah kenapa?" kata Wardoyo dengan menggunakan bahasa Jawa.

Sementara istri pemilik warung tersebut juga sempat terlihat bersitegang dengan sang bupati.

"Gek anakku mangan opo? (Lalu, anak saya makan apa?)" tanyanya kepada petugas dan bupati dengan suara bergetar.

Sebelumnya, Kamis (14/1/2021), gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Majene sekitar pukul 14.30 Wita.

Saat terjadi gempa susulan, sejumlah warga di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Sejumlah bangunan bertingkat di Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, roboh akibat gempa itu termasuk kantor gubernur.

“Kantor Gubernur Sulbar ambruk. Hancur. Alhamdulillah masih diberi keselamatan. Hotel Matos (Mamuju), hancur,” kata warga yang merekam

Ayah Fathan, Kadiman mengungkapkan, putranya pamit pergi ke rumah teman akrabnya pada Minggu (10/1/2021) malam.

Fathan pergi dengan mengenakan celana dan kaos warna hitam, serta mengendarai sepeda motor merek Honda Beat warna biru.

Namun, hingga keesokan pagi, Fathan tak kunjung pulang.

"Justru ada WhatsApp masuk melalui nomor anak saya dengan nada ancaman," kata Kadiman saat ditemui di rumahnya di Perumahan Dinas Peruri, Telukjambe Timur, Karawang, Kamis (14/1/2021).

Kepada orang tuanya, si penculik meminta tebusan Rp 400 juta apabila ingin Fathan selamat. Pelaku juga mengirim nomor rekening.

Akibat kejadian itu, seorang petugas SPBU berinisial Fi (26) mengalami luka di sekujur tubuh dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus mengatakan, kejadian itu terjadi pada Rabu (13/1/2021) malam.

Kasus itu berawal saat pelaku datang ke SPBU tersebut untuk mengisi bahan bakar. Karena merokok, Fi berusaha menegurnya untuk segera mematikan namun diabaikan oleh pelaku

"Korban kemudian mengadukan kejadian itu kepada pengawas SPBU sehingga pelaku diusir oleh pengawas bersama pembeli lain yang ada di SPBU itu," kata Supriady.

Tak berselang lama, pelaku bersama 9 rekannya kembali datang ke SPBU dan menganiaya FI hingga tak berdaya.

Faisal masih ingat jika sebelum sakit, Syekh Ali Jaber sempat meminta dibuatkan 4.500 botol susu kurma.

Syekh Ali Jaber meminta ribuan botol susu kurma itu dibagikan ke sejumlah jemaah masjid di Kota Mataram.

"Terakhir dia minta sebelum sakit bulan 11 (November 2020) sebelum sakit, minta dibuatkan 4.500 botol susu kurma untuk dibagikan," kata Faisal saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Monjok, Kota Mataram, NTB, Kamis (14/1/2021).

Sebanyak 4.500 botol susu kurma itu kemudian dibagikan kepada jemaah di Masjid Falah Monjok dan Masjid Al Muttaqin Cakranegar, Kota Mataram.

SUMBER: KOMPAS.co, (Penulis: Farida Farhan | Editor : Setyo Puji, Khairina, Abba Gabrillin, Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2021/01/16/06260001/-populer-nusantara-viral-video-bupati-sukoharjo-bentak-pedagang-gempa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke