Salin Artikel

Ini Pengalaman 9 Kepala Daerah Disuntik Vaksin Covid-19, Mengaku Tegang hingga Rasanya Seperti Digigit Semut

Masing-masing kepala daerah memiliki pengalaman berbeda saat disuntik vaksin. Seperti yang dialami Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak.

Ia mengaku tekanan darahnya sempat naik saat diperiksa petugas sebelum menerima vaksin.

Sementara Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengaku tidak merasakan efek samping selain rasa "clekit" seperti digigit semut.

Berikut pengalaman enam kepala daerah saat disuntik vaksin yang berhasil dirangkum oleh Kompas.com.

Akibatnya, tekanan darahnya sempat naik saat diperiksa petugas sebelum menerima vaksin.

"Mungkin karena pertama dan banyak dilihat media, jadi tensi sempat naik dari biasanya. Tensi saya saat diukur 133 biasanya 110," kata Emil usai vaksinasi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis.

Ia mengatakan ketegangan juga dialami sejumlah pejabat Pemprov Jatim yang lain menerima vaksin Covid-19.

Mereka adalah Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, dan Dirut RSU dr Soetomo, juga tegang.

Setelah 30 menit disuntik vaksin, Emil Dardak mengaku tak merasakan apa pun.

"30 menit saya rasakan belum ada reaksi apa pun," jelasnya.

Tensi darahnya mendadak naik melebihi 140/90 mmHg. Akibatnya, ia pun sempat diminta dokter menenangkan diri hingga tensi darahnya normal.

"Tidak bisa dipungkiri persyaratan akan melaksanakan vaksinasi itu salah satu persyaratannya adalah tekanan darah harus normal," ujar Uu.

"Saat saya datang ke sini ada sedikit tegang, karena memang sebelumnya saya tidak biasa kalau ke dokter atau ke rumah sakit seramai ini," katanya.

Untuk mencairkan ketegangan, Uu berbincang dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

"Saya istirahat, ngobrol-ngobrol. Alhamdulillah tensi saya normal lagi, 129," ucapnya.

Dalam foto dokumentasi yang dikirimkan Humas Pemprov Jabar ke Kompas.com, tampak Gubernur Jabar Ridwan Kamil bercanda sembari memegang punggung Wagub Jabar, agar rileks sebelum disuntik vaksi

Usai disuntik, Uu pun diminta menunggu selama 30 menit untuk melihat reaksi dari vaksin tersebut.

"Di suntik tidak terasa, karena memang jarumnya kecil," kata Uu.

"Setelah disuntik menunggu 30 menit karena ada reaksi dari medis, tetapi saya dengan pak Sekda tidak ada reaksi apa-apa sampai hari ini."

"Kalau rasanya ya biasa cuma 'clekit' seperti digigit semut, tapi tidak gatal," jelasnya di Puskesmas Ungaran, Kamis (14/1/2021).

Sebelum divaksin, Ngesti mengisi formulir pendaftaran dan pencocokan data.

Dia juga menjalani serangkaian tes mulai dari tekanan darah hingga suhu tubuh.

"Ada 16 pertanyaan terkait kondisi tubuh seperti pernah terpapar Covid-19, serangan jantung, diabetes. Alhamdulillah saya dalam kondisi sehat. Jadi bisa lanjut vaksin," ungkapnya.

Tadi dimulai dengan cek suhu, kemudian cek gula darah dan ketika semua memenuhi kami kemudian divaksin," ujar Sri Purnomo.

Sri Purnomo menjalani vaksinasi sekitar pukul 10.50 WIB. Proses vaksinnya cepat dan tidak terasa sakit.

"Ketika divaksin tadi rasanya ketika dirasakan itu seperti digigit semut, clekit begitu," ungkapnya.

Menurutnya, proses vaksinasi dengan cara disuntik di tangan kiri.

"Setelah itu dipengang-pegang (di lokasi yang disuntik) juga enggak terasa. Dulu waktu kecil pernah divaksin cacar ya seperti itu," tegasnya.

Setelah menunggu 30 menit, Bupati Sleman Sri Purnomo mengaku tidak merasakan adanya efek samping.

Setelah dinyatakan sehat dan tensi darah normal, Herman langsung menuju meja ketiga untuk penyuntikan vaksin.

Saat penyuntikan berlangsung, Herman pun terlihat tenang dan tidak menunjukkan ekspresi wajah yang signifikan.

Setelah selesai ia mengambil sertifikat sebagai bukti telah menjalani vaksinasi Covid-19. Setelah 30 menit berlalu, Herman mengaku tidak merasakan apapun pasca disuntik vaksin.

"Ternyata selama ini yang menjadi pertanyaan masyarakat, apa rasanya divaksin, jujur saya katakan tidak ada rasa apa-apa, nyeri atau sakit. 30 menit usai masa observasi tidak ada dampak yang terasa," kata Herman saat memberikan keterangan langsung kepada wartawan.

Tidak hanya itu, dia juga jadi satu-satunya pejabat yang divaksin pada hari ini, Kamis (14/1/2021).

Pasalnya, sejumlah pejabat yang direncanakan untuk menerima vaksin tidak memenuhi syarat setelah menjalani skrining dari Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan.

Andi Sudirman tampak menerima suntikan vaksin Sinovac dengan tenang.

“Alhamdulillah, jarumnya kecil. Tidak sebesar yang saya kira, jadi tidak terasa,” ujar Andi Sulaiman usai divaksin di Rumah Sakit Dadi Makassar, Kamis.

Vaksinasi sendiri berlangsung di Gedung Mahligai Pancaila, Banjarmasin pada Kamis (14/1/2021). Sahbirin mengaku tidak ada efek samping apapun setelah mengikuti vaksinisasi.

"Rasanya sama seperti vaksin sebelum kita berangkat haji," ujar Sahbirin, Kamis.

Usai divaksin, Sahbirin menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersedia divaksin agar bisa kebal terhadap virus Covid-19.

"Ini adalah cara yang Insya Allah akan membawa kita lebih nyaman dan menghambat laju perkembangan Covid-19 di wilayah kita," jelasnya.

Sahbirin berharap seluruh kepala daerah di Kalsel mendahulukan diri disuntik vaksin sebagai contoh agar nantinya seluruh masyarakat bisa mengikuti.

"Karena kita memimpin rakyat. Rakyat harus bisa diberikan contoh teladan khususnya untuk vaksin ini," pungkasnya.

Vaksinasi dilakukan di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), Denpasar, Kamis (14/1/2021).

Setelah disuntik vaksin, Koster mengaku rasanya sedikit sakit.

"Sedikit sakit, saya sendiri terus terang dari kemarin malam memang agak ngeri-ngeri sedap, agak tegang," kata Koster, Kamis (14/1/2021).

Koster mengatakan, dirinya menjadi yang pertama disuntik untuk meyakinkan masyarakat bahwa kebijakan vaksinasi adalah yang terbaik guna menjaga imunitas dan memperkuat kekebalan tubuh untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19.

"Tapi ternyata tadi berkat diiringi doa dan semua niat baik untuk menjalankan kebijakan ini untuk meyakinkan masyarakat bahwa kebijakan vaksinasi ini adalah yang terbaik," kata Koster.

Penyuntikan vaksin Sinovac tersebut berlangsung di RSUD Tugurejo, Kota Semarang, Kamis (14/1/2021).

Setelah memastikan kondisi kesehatannya mendukung untuk divaksin, Ganjar lantas bergegas menuju ke meja berikutnya untuk menjalani penyuntikan vaksin.

Sesampainya di meja ketiga, Ganjar langsung disambut oleh dr. Zulfachmi Wahab sebelum disuntik vaksin.

"Bismillahirahmanirahim...," kata Ganjar.

Tak lama, Ganjar pun menerima suntikan di lengan sebelah kiri sekaligus menandakan sebagai orang pertama menjalani vaksinasi Covid-19 di Jateng.

"Loh sudah, Alhamdulillah sehat, bagas, waras," ucapnya.

"Tidak apa-apa biasa saja, Rasanya kayak digigit semut," ujarnya usai divaksinasi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal, Dendi Ramdhani, Dian Ade Permana, Wijaya Kusuma, Aji YK Putra, Andi Muhammad Haswar, Imam Rosidin, Riska Farasonalia| Editor : Dheri Agriesta, Aprillia Ika, Dony Aprian, Abba Gabrillin, Teuku Muhammad Valdy Arief, David Oliver Purba, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/01/15/06060021/ini-pengalaman-9-kepala-daerah-disuntik-vaksin-covid-19-mengaku-tegang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke