Salin Artikel

Cerita Pelukis Pot Terakota Tuai Berkah dari Tren Tanaman Hias

Penjual pot juga merasakan berkah dari tren tersebut.

Namun berbeda dengan penjual pot plastik, Peni Yunita Kardila Sari memilih menjadi perajin pot terakota.

Ditemui di Kedai Kopi Jerigen Jalan Karangkepoh I, Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Peni mengungkapkan bisnis pot terakota berawal dari iseng.

"Jadi ini semacam butik, karena kita membuat berdasar pesanan dan setiap lukisan berbeda. Ada yang serial anak-anak, motif alam, dan lainnya," jelasnya, Rabu (13/1/2021).

Peni menjual pot terakota mulai dari harga Rp 20.000 hingga Rp 150.000, tergantung ukuran pot, sisi yang dilukis, dan kerumitan gambar.

"Kalau untuk pemasaran, kita mengandalkan media sosial dan jaringan pertemanan, termasuk para reseller. Termasuk pengunjung di kedai kopi ini," jelasnya.

Menurut dia, penggemar pot terakota cukup banyak karena menawarkan yang berbeda dari pot plastik.

"Pot terakota ini kan nuansanya lebih alami dan natural, sehingga sangat cantik untuk menjadi aksesoris di dalam maupun luar rumah karena lukisannya bisa variatif dan tidak sekadar polos," kata Peni.


Lukisan di pot terakota ini, lanjutnya, saat ini baru menembus pasar lokal Jawa Tengah.

"Kendalanya memang di tenaga dan waktu, karena hanya dikerjakan secara manual sehingga untuk waktu pengerjaan tergantung yang masuk di pesanan terlebih dulu," jelas Peni.

Dia optimistis pangsa pasar pot terakota ini akan semakin banyak peminat.

"Kami juga mengurangi penggunaan plastik karena sulit diurai jika sudah tidak terpakai. Kalau terakota ini kan lebih ramah lingkungan," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/13/13014911/cerita-pelukis-pot-terakota-tuai-berkah-dari-tren-tanaman-hias

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke