Salin Artikel

Fakta Bencana Longsor di Sumedang, Danramil dan Kasi BPBD Tewas Tertimbun Saat Bantu Evakuasi Warga

KOMPAS.com - Bencana longsor terjadi di Dusun Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021).

Longsor tersebut diketahui terjadi dua kali. Pertama pada pukul 15.30 WIB dan longsoran kedua terjadi pada pukul 18.30 WIB.

Akibat musibah tersebut 11 orang ditemukan meninggal dunia dan delapan orang masih belum ditemukan.

Dari jumlah korban tewas itu, di antaranya adalah Komandan Koramil Cimanggung Kapten Inf Setiyo Pribadi, Kepala Seksi Trantibum Kecamatan Cimanggung Suhada, dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi.

Mereka tertimbun longsor susulan saat hendak melakukan evakuasi warga yang menjadi korban di lokasi kejadian.

Warga sekitar, Asep (40) mengatakan, saat kejadian itu kondisi cuaca diketahui sedang hujan deras.

Tak lama kemudian atau sekitar pukul 15.30 WIB longsor tiba-tiba menerjang belasan rumah warga.

"Saat itu warga yang berada di lokasi berlarian keluar kompleks," ujarnya dilansir dari TribunJabar.

Meski demikian, tidak semua warga selamat. Sebagian warga yang berada di dalam rumah ada yang tertimbun reruntuhan longsor, mengingat kejadian itu begitu cepat.

"Wilayah terjadinya longsor memang bertepatan di lereng tebing, dan itu merupakan kompleks perumahan yang sudah banyak dihuni banyak warga," ujar Asep.

Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansah mengatakan, setelah mendapat laporan itu tim SAR gabungan langsung menuju ke lokasi kejadian untuk membantu melakukan upaya evakuasi kepada warga yang menjadi korban.

Namun, saat berada di lokasi kejadian itu tak disangka terjadi longsor susulan pada pukul 18.30 WIB.

Akibatnya, beberapa di antaranya turut menjadi korban tertimbun longsoran.

Mereka antara lain Komandan Koramil Cimanggung Kapten Inf Setiyo Pribadi, Kepala Seksi Trantibum Kecamatan Cimanggung Suhada, dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi.

Menurut Deden, hingga Minggu (10/1/2021), 11 orang ditemukan meninggal dunia, tiga orang selamat, dan delapan orang masih dalam pencarian.

Dari total korban tewas itu, dua di antaranya yaitu satu anak perempuan dan laki-laki belum diketahui identitasnya.

Upaya evakuasi yang dilakukan saat ini terpaksa dihentikan sementara karena kondisinya tidak memungkinkan.

Sebab, tim Basarnas menemukan adanya retakan di atas bukit yang berpotensi dapat menimbulkan terjadinya longsor susulan.

"Mengingat situasi dan kondisi tidak memungkinkan, operasi SAR sementara kami hentikan dan akan kembali dilanjutkan esok pagi," ujar Deden kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Minggu dini hari.

"Kami akan kembali memaksimalkan pencarian esok hari. Seluruh korban dievakuasi ke Puskesmas Sawahdadap (Cimanggung)," tutur Deden.

Akibat adanya bencana longsor itu, ratusan warga untuk sementara mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Pemkab Sumedang telah menyiapkan tempat pengungsian warga tersebut dan dapur umum.

"Ada ratusan jiwa yang saat ini mengungsi, sudah kami siapkan tempat pengungsian, dapur umum," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman.

Saat itu, lanjut dia, tim SAR masih akan melakukan upaya evakuasi terhadap korban longsor tersebut.

"Tim SAR akan memaksimalkan upaya pencarian malam ini. Evakuasi yang masih bisa diselamatkan," tutur Herman.

Penulis : Kontributor Sumedang, Aam Aminullah | Editor : David Oliver Purba / TribunJabar

https://regional.kompas.com/read/2021/01/10/16135441/fakta-bencana-longsor-di-sumedang-danramil-dan-kasi-bpbd-tewas-tertimbun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke