Salin Artikel

Kota Tasikmalaya 3 Kali Berstatus Zona Merah Covid-19, Ini Penyebabnya

Salah satu penyebabnya, sesuai analisis gugus tugas, adalah mobilitas penduduk dari dalam dan luar Kota Tasikmalaya sangat tinggi.

Apalagi, wilayah ini merupakan kota kecil dengan tujuan para usahawan asal Bandung-Jakarta yang menjalankan roda bisnisnya di berbagai bidang.

"Memang karena mobilitas penduduk di Kota Tasikmalaya cukup tinggi. Gubernur Ridwan Kamil juga menyebutkan, karena banyak yang keluar masuk. Mungkin itu bisa jadi pemicu," jelas Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 sekaligus Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, kepada Kompas.com, Kamis (7/1/2021).

Ivan menambahkan, jumlah kasus Covid-19 terus naik. Fakta ini diketahui pihaknya karena selalu aktif melakukan tracing saat menemukan pasien positif.

Temuan tambahan jumlah kasus cepat diketahui dan langsung ditangani supaya tak menyebar lebih luas.

Pihaknya pun akan langsung mengevaluasi model edukasi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Kita evaluasi semua upaya yang telah dilakukan. Intinya sebenarnya di edukasi masyarakat. Kita tak ingin kegiatan terganggu secara signifikan, tapi protokol kesehatan juga harus diterapkan. Apalagi kan sekarang banyak kasus OTG. Intinya semua harus taat prokes," tambah Ivan.

Ivan mengakui pemberian vaksin tidak akan efektif dalam mencegah penyebaran corona di wilayahnya jika masyarakat tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Apalagi, pemberian vaksin diprioritaskan awal bagi para tenaga kesehatan.

Saat ini pihaknya juga belum mengetahui jumlah vaksin yang akan didapatkan oleh Kota Tasikmalaya.

"Kita baru dapat info baru didistribusi ke provinsi. Kita belum tahu dapat berapa kuotanya. Yang akan didahulukan kan nakes. Itu katanya sudah didata dari kemenkes, " kata Ivan. 

"Kita sudah persiapkan gudang farmasi untuk menyimpan vaksin. Dinkes juga sudah inventarisir untuk pelaksanaan vaksinasinya," ujar dia.

Ivan mengatakan, imbas berulangkali ditetapkannya Kota Tasikmalaya sebagai zona merah, wilayahnya akan menunda kembali proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka bagi para siswa.

Padahal sebelumnya telah diwacanakan bahwa KBM tatap muka akan dibuka kembali pada awal Januari 2021.

"Kayaknya belum. Namun besok malam kita rapat putuskan itu. Di Bandung juga kan belum bisa. Kayaknya di Tasik juga belum karena di Tasik juga masih merah. Kuncinya di prokes. Kelihatannya sudah pada lelah. Tapi itu harus tetap dilaksanakan," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat menetapkan kembali Kota Tasikmalaya sebagai salah satu zona merah Covid-19 beberapa hari lalu. Penetapan status zona merah Covid-19 ini sudah ketiga kalinya bagi Kota Tasikmalaya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/01/07/10445671/kota-tasikmalaya-3-kali-berstatus-zona-merah-covid-19-ini-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke