Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] 4.000 Tenaga Kesehatan di Banten Tidak Dapat Vaksin Covid-19 | Kisah Pilu Bocah 3 Tahun Terkena Tumor

KOMPAS.com - Sebanyak 4.000 tenaga kesehatan di Banten dipastikan tidak akan mendapatkan vaksin Covid-19.

Hal itu dikarenakan tidak memenuhi syarat karena memiliki penyakit bawaan.

"Tenaga kesehatan di kita (Banten) berdasarkan data dari Sistem Informasi SDM Kesehatan ada 41.000. Dari 41.000 itu, ada 4.000 yang menderita komorbid atau penyakit bawaan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan di Gudang Farmasi Banten. Senin (4/1/2021).

Sementara di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), seorang bocah berusia tiga tahun bernama Yohana Calista Teren menderita penyakit tumor di punggung kirinya.

Penyakit tumor yang dialami Yohana itu diketahui orangtuanya setelah benjolan tersebut terus membesar dari hari ke hari.

Pihak keluarga saat ini belum bisa melakukan operasi pengangkatan tumor tersebut karena masih terbentur masalah biaya.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

Sebanyak 4.000 tenaga kesehatan di Provinsi Banten dipastikan tidak mendapat jatah vaksin Covid-19.

Hal itu dikarenakan mereka memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan.

"Tenaga kesehatan di kita (Banten) berdasarkan data dari Sistem Informasi SDM Kesehatan ada 41.000. Dari 41.000 itu, ada 4.000 yang menderita komorbid atau penyakit bawaan," ujar Ati kepada wartawan di Gudang Farmasi Banten. Senin (4/1/2021).

Penyakit bawaan yang diderita ribuan tenaga medis tersebut bervariasi, mulai dari hipertensi, jantung, gagal ginjal, dan sebagainya.

Seorang bocah berusia tiga tahun asal Desa Wudi, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, NTT, Yohana Calista Teren menderita tumor di punggung sebelah kiri.

Kondisi tersebut diketahui orangtuanya setelah benjolan tersebut terus membesar dari hari ke hari.

Untuk melakukan operasi pengangkatan tumor tersebut orang tua Yohana mengaku masih terbentur masalah biaya.

“Kalau nanti BPJS Calista keluar, kami belum bisa langsung berangkat ke Kupang atau Bali. Kami masih cari dulu uang perjalanan dan biaya hidup di sana nanti. Semoga saja ke depan ada orang baik yang bisa bantu keluarga kami,” ungkap ibunda Calista, Maria kepada Kompas.com, Senin (4/1/2021).

“Saya dan suami sangat ingin Calista dioperasi, tetapi apa daya, kondisi ekonomi tidak mampu untuk membiayai. Saya dan suami hanya buruh tani. Penghasilan kami hanya cukup untuk makan dan minum setiap hari,” tambah dia.

Wakil Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Dr Asep Agus Handaka Suryana dicopot dari jabatannya meski baru dilantik.

Hal itu karena yang bersangkutan diketahui pernah terlibat dengan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Ternyata yang bersangkutan sempat menjadi pengurus organisasi yang saat ini dilarang Pemerintah RI (HTI)," tutur Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi dalam pesan WhatsApp, Senin (4/1/2021).

Sebagai penggantinya, Rektor Unpad mengangkat Dr Ir Eddy Afrianto MSi. Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Rektor No 87/UN6.RKT/Kep/HK/2021.

"Penggantian dan pelantikan Wakil Dekan Bidang Sumberdaya dan Organisasi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad dilaksanakan pada Senin, 4 Januari 2021 pukul 08.00 WIB," jelasnya.

Andi Amin (12), bocah asal Kampung Selambai, Lok Tuan, Kota Bontang, Kalimantan Timur, berhasil selamat setelah diterkam buaya.

Kejadian menegangkan itu terjadi pada Rabu (30/12/2021) sore saat berenang dengan sejumlah rekannya.

Saat kejadian itu, korban berhasil selamat setelah berpegangan tiang tangga dan melawan buaya tersebut saat diterkam.

"Kalau Andi itu enggak pegang tiang tangga, kemungkinan tidak bisa selamat. Karena pas ditarik ke dasar, pasti tidak bisa melawan," terang paman korban, Bachtiar (46), Kamis (31/12/2021).

Saat ini, korban dilarikan ke rumah sakit karena luka yang diderita di bagian kaki kirinya cukup parah.

Sebuah mobil Mitsubishi Pajero mengalami kecelakaan hingga terjun ke sungai di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Minggu (3/1/2021).

Dari keterangan polisi, kecelakaan itu terjadi di Jembatan Sungai Batang Mimpi, Gunung Medan, sekitar pukul 15.00 WIB.

Sebelum terjun ke sungai, mobil Pajero itu diketahui sempat menyenggol kendaraan di depannya.

Meski tidak ada korban jiwa, namun akibat kecelakaan itu sang pengemudi mobil diketahui mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

"Sopir mobil Pajero mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit. Sementara mobil sudah berhasil kita evakuasi dari sungai," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Dharmasraya Iptu Feri Yuzaldi.

Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Perdana Putra, Reni Susanti, Nansianus Taris, Rasyid Ridho | Editor : Dheri Agriesta, Setyo Puji, Aprillia Ika, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2021/01/05/06150011/-populer-nusantara-4.000-tenaga-kesehatan-di-banten-tidak-dapat-vaksin-covid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke