Salin Artikel

Harga Kedelai Melonjak, Satu demi Satu Pabrik Tahu dan Tempe di Polewali Mandar Tutup

Harga kedelai, terutama kedelai impor, yang melambung tinggi sejak pandemi Covid-19, membuat usaha kecil ini kesulitan menyiasati biaya produksi.

Salah satu pabrik yang terancam keberadaannya karena kenaikkan harga bahan baku adalah milik Mukti.

Usahanya biasa memasok tahu dan tempe ke pasar di Polewali Mandar, Mamuju, Mamasa, bahkan sampai ke Pinrang, Sulawesi Selatan.

Pabrik yang berada di Desa Sugiwaras, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, sudah kesulitan agar tetap berproduksi dan tidak memberhentikan belasan karyawannya.

Namun, cara itu ternyata tidak membantu banyak.

“Kalau kondisinya begini terus saya punya usaha keluarga ini paling tidak hanya bisa bertahan sebulan ke depan,” jelas Mukti saat ditemui di pabriknya, Polewali Mandar, Senin (4/1/2021).

Saat ini, harga kedelai di pasaran Sulawesi Barat sudah menyentuh harga Rp 9.500 per kilogram.

Padahal, dalam keadaan normal, kedelai dijual Rp 7.500 per kilogram.

Kini dia hanya beroperasi untuk menghabiskan sisa kedelai yang sudah dibelinya.

Jumlah tempe dan tahu yang kini masih dihasilkan pabrik Mukti disebutnya tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar di Polewali Mandar.

Dia berharap, pemerintah bisa bertindak cepat untuk menurunkan harga kedelai di pasaran.

https://regional.kompas.com/read/2021/01/04/11310411/harga-kedelai-melonjak-satu-demi-satu-pabrik-tahu-dan-tempe-di-polewali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke