Salin Artikel

Cerita Bocah 12 Tahun Lolos dari Terkaman Buaya, Pegang Erat Tiang hingga Tendang Kepala Buaya

Saat kejadian sekitar pukul 17.00 Wita, Andi sedang beranang bersama 15 orang rekannya di laut are Selambai Loktuan.

Tak disangka-sangka, buaya tersebut menerkam kaki kiri Andi dan menariknya ke dasar laut. Andi tak tinggal diam dan pun melakukan perlawanan.

Ia menghujani pukulan dan tendangan di bagian kepala buaya.

Andi sempat terlepas dan ia berusaha melarikan diri. Namun buaya tersebut kembali menerkam paha kanan Andi.

"Sudah sempat lepas, pas Andi mau lari, diterkam lagi pahanya," tutur Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Keluarahan Lok Tuan, Ahmad Bajuri, Rabu (30/12/2020) dilansir dari TribunKaltim.co.

Andi terus berontak. Ia berduel dengan buaya seorang diri sekitar 10 menit hingga berhasil melepaskan diri dari serangan buaya sepanjang 2,5 meter tersebut.

Mengetahui Andi diserang buaya, rekan-rekannya berlari ke darat.

"Iya temannya langsung lari ke darat. Mereka lihat Andi melawan buayanya. Sebenarnya mau nolong, tapi takut," tutur Bajuri.

Sementara itu paman Andi, Bachtiar (46) bercerita keponakannya berhasil lolos dari serangan buaya.

Saat kejadian Andi berada di dekat tangga jembatan dan ia memegang erat tiang tangga saat kaki kirinya ditarik oleh buaya tersebut.

Selaian memeluk tiang tangga, Andi juga menendang kepala buaya. Andi berhasil menyelamatkan diri walaupun paha kanannya terluka bekas cakaran.

"Kalau Andi itu enggak pegang tiang tangga, kemungkinan tidak bisa selamat. Karena pas ditarik kedasar, pasti tidak bisa melawan," kata Bachtiar.

Salah satu rekan Andi tak menyangka jika temannya diserang buaya. Mereka mengira kaki Andi terluka karena tergores tiram yang meletak di tiang jembatan.

"Ya kami kaget, banyak yang enggak percaya kalo Andi Amin (12) di terkam buaya," tuturnya.

Namun, 15 menit setelah buaya menyerang Andi Amin (12). Predator buas itu kembali menampakan dirinya didekat lokasi kejadian.

"Kami baru percaya, pas buaya itu muncul setelah menyerang Andi," jelasnya.

Buaya tersebut melintas di dekat pemukiman warga jika akan ke kawasan bakau.

"Buaya ini hampir tiap hari lewat sini. Biasa pagi, siang, dan sore. Tempatnya dia di bakau. Cuman kalau keluar cari makan lewat sini,"

Menurut Bactiar banyak buaya terlihat di kawasan tersebut karena habitatnya rusak atau semenjak ada aktivitas industri.

Mereka sudah melaporkan kejadian tersebut ke Pemerintah Kota Bontang namun masih belum ada respon.

"Kalau pun ada buaya, tapi enggak mungkin kita enggak boleh berenang. Kita ini masyarakat kampung diatas laut. Hidup dari laut. Jadi kalau kondisinya begini. Mau enggak mau hidup berdampingan buaya. Walaupun itu beresiko," pungkasnya

Hal tersebut dibenarkan Bajuri. Ia mengatakan lokasi tempat Andi Amin berenang memang sering muncul buaya.

Bahkan jelas, di sana telah di pasang papan peringatan awas ada buaya.

"Di sana memang sering ada buaya. Makanya di situ ada papan peringatan. Bahkan kita juga sudah sering ingatkan warga di sana," kata Bajuri.

Menurutnya dalam kurun 5 tahun terakhir, sudah ada 6 anak di bawah umur jadi korban terkaman buaya di Loktuan.

Untuk di Kampung Selambai, sudah 3 anak jadi korban dimangsa buaya.

Sedangkan 2 koban lainnya diterkam di Kampung Mandar, dan satunya lagi di Jalan Kapal Selam Loktuan.

"Kalau di tempatnya Andi Amin berenang memang sering ada buaya. Di sana sudah 3 anak jadi korban. Makanya kita kasih papan peringatan. Tapi namanya anak-anak, kan susah dikasih tahu," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Kronologi Bocah Selambai Bontang Melepakan Diri dari Terkaman Buaya Berukuran 2,5 Meter

https://regional.kompas.com/read/2021/01/03/16460031/cerita-bocah-12-tahun-lolos-dari-terkaman-buaya-pegang-erat-tiang-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke