Salin Artikel

Kaleidoskop 2020: Berpulangnya Didi Kempot hingga Ki Seno Nugroho

Pelantun tembang campursari, Didi Kempot meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah pada Selasa (5/5/2020).

Sekitar enam bulan kemudian, dunia hiburan kembali berduka.

Seorang dalang bertalenta asal Bantul, Yogyakarta, Ki Seno Nugroho mengembuskan napas terakhirnya, Selasa (3/11/2020) malam.

Berikut kisah kepergian mereka di tahun 2020:

Godfather of Broken Heart berpulang

"Sewu kutho uwis tak lewati, sewu ati tak takoni. Nanging kabeh podho ra ngerteni, lungamu ning endi (seribu kota sudah kulewati, seribu hati kutanyai, tetapi semua tidak mengetahui, ke mana kepergianmu)..."

Penggalan syair lagu Sewu Kutho itu masih tetap diingat dan dikenang, meski pelantunnya kini telah tiada.

Didi Kempot yang berjuluk Godfather of Brokenheart telah berpulang pada 5 Mei 2020.

Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah.

Datang dalam kondisi tak sadarkan diri

Manajer Humas RS Kasih Ibu, Divan Fernandez mengatakan, Didi Kempot dibawa ke RS Kasih Ibu dalam kondisi tak sadarkan diri.

"Datang dalam kondisi tak sadar. Kita lakukan upaya pertolongan semaksimal mungkin tapi akhirnya meninggal," tutur Divan.

Sang maestro itu mengembuskan napas terakhir di usia 53 tahun pada pukul 07.45 WIB.

Diagnosis dokter, Didi Kempot meninggal lantaran henti jantung.

"Diagnosa saat masuk henti jantung," ujar Divan.

Jadwal manggung padat

Menurut keterangan keluarga, Hatma Maulana, sebelum meninggal Didi Kempot sempat bertemu dengan kakanya.

Saat itu, kata Hatma, Didi sempat mengeluh sesak napas dan sering ngos-ngosan lantaran jadwal manggung yang padat.

"Sempat ketemu tiga hari lalu waktu pulang ke Ngawi. Suka sesak, ngos-ngosan," kata dia, Selasa (5/5/2020).

Hatma menuturkan, selain sibuk dengan jadwal manggung, Didi juga sibuk menyelesaikan sejumlah lagu.

"Banyak manggung. Kegiatan terakhir buat lagu masih ditulis," kata Hatma.

Dimakamkan di Ngawi

Didi Kempot dimakamkan di Desa Majasem, Ngawi, Jawa Timur.

Pelantun tembang Stasiun Balapan itu dimakamkan di sebelah makam anak pertamanya, Lintang.

Lintang adalah anak pertama Didi Kempot dari istri pertamanya Saputri yang meninggal di usia enam bulan.

Setelah sempat disemayamkan dan dishalatkan di rumah duka, jenazah Didi Kempot diantar ke peristirahatan terakhir.

Ribuan sobat ambyar bahkan datang ke pemakaman dan menumpahkan tangis di hari itu.

Kepergian Didi Kempot menyisakan duka mendalam bagi semua kalangan.

Sebab, selain dikenal sebagai seniman rakyat, Didi Kempot juga memiliki rasa kepedulian tinggi.

Sebelum meninggal, seniman yang lahir pada 31 Desember 1966 tersebut sempat menggelar konser amal bersama Kompas TV.

Mengenang sosok sang maestro, Pemerintah Kota Solo pun hendak membangun sebuah monumen Didi Kempot di Kompleks Stasiun Balapan Solo.

Penggalan dialog di akun Youtube Dalang Ki Seno tersebut seolah memberikan pesan, kematian akan menjemput setiap makhluk bernyawa.

Sang dalang bertalenta asal Bantul, Yogyakarta itu telah berpulang pada Selasa (3/11/2020).

Kepergian Ki Seno diantarkan oleh gending jawa Ladrang Gajah Seno, sesuai dengan wasiatnya sebelum meninggal dunia.

Bersepeda

Sebelum meninggal dunia, Ki Seno rupanya sempat bersepeda pada Selasa (3/11/2020) petang.

Namun di tengah perjalanan, Ki Seno merasa kesakitan.

"Semalam habis bersepeda sama temannya orang sini, sesampainya di tengah jalan sudah berasa sakit sampai dijemput warga sini," kata Manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo.

Sempat beristirahat, kondisi Ki Seno justru memburuk dan muntah-muntah.

Ia pun kemudian diantar ke RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Tim RS PKU Muhammadiyah menyatakan Ki Seno mengalami penyumbatan darah di jantung sekitar 100 persen.

Kondisi itu membuat dalang yang kondang dengan pentas live streaming-nya tersebut tak bisa bertahan.

Ki Seno dinyatakan meninggal dunia. "Meninggal sekitar pukul 22.15 WIB," kata Gunawan.

Pesan sebelum meninggal

Sebelum meninggal, Ki Seno rupanya pernah berwasiat.

Ia ingin diiringi gending gamelan jawa ketika berpulang.

Salah satu orang yang mengetahui pesan tersebut adalah sinden Ki Seno, Tatik Lestari Handayani.

"Sesuk kalau aku ra ono ini (gamelan) diunekke (Besok saat aku meninggal gamelan ini dibunyikan)," kata Tatik menirukan permintaan Seno.

Jenazah Seno kemudian dimakamkan satu liang lahat dengan sang ayah di pemakaman Semaki Gede, Umbulharjo, Yogyakarta.

Dua wayang Ki Seno yakni Bagong dan Bima milik almarhum pun ikut dimakamkan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Labib Zamani, Sukoco, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Dony Aprian, Khairina, Pythag Kurniati, David Oliver Purba, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/12/31/13250951/kaleidoskop-2020-berpulangnya-didi-kempot-hingga-ki-seno-nugroho

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke