Salin Artikel

Pemkot Yogyakarta Kaji Pembukaan Jalan Malioboro Saat Malam Tahun Baru, Ini Alasannya

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, rencana tetap membuka ruas Jalan Malioboro untuk menghindari kerumunan saat malam tahun baru.

"Sekarang masih dikaji tapi kemungkinan tidak ditutup untuk kendaraan," ujar dia saat dihubungi, Jumat (11/12/2020).

Menurut Heroe, potensi terjadi kerumunan bakal tinggi jika kendaraan tak diizinkan masuk ke ruas Jalan Malioboro.

"Misalkan kendaraan bermotor tidak masuk Malioboro potensi terjadi kerumunan orang," ujar dia.

Ia menjelaskan, pengawasan protokol kesehatan tetap dilakukan di Malioboro.

Jumlah pengunjung dibatasi sebanyak 500 orang di setiap zona dalam satu waktu.

"Setiap zona kan 500, kalau penuh maka akan ditutup terlebih dahulu. Kita sudah tekankan 3M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Tapi akan kita kembangkan lagi menjadi 4M yaitu ditambah menghindari kerumunan," papar Heroe.

Pemkot Yogyakarta juga sedang mengkaji agar pengecekan suhu tubuh pengunjung tak memakai thermo gun yang dipegang petugas.


Tetapi, dilakukan sebuah alat pengecek suhu tubuh yang ditempel di sebuah patung.

"Malioboro sekarang tiap zona ada gerbang, lalu tidak butuh petugas thermo gun. Tapi begitu masuk kita langsung deteksi oleh patung pasukan keraton," kata Heroe.

Menurutnya dengan menggunakan alat tersebut dapat meringankan kinerja dari petugas Jogoboro.

"Nanti petugas Jogoboro punya kesempatan untuk mengingatkan untuk mengenakan masker, mengatur tentang larangan merokok," kata Heroe.

https://regional.kompas.com/read/2020/12/12/08161291/pemkot-yogyakarta-kaji-pembukaan-jalan-malioboro-saat-malam-tahun-baru-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke