Semua Petugas di TPS Ini Perempuan, Begini Pesannya

DENPASAR, KOMPAS.com - Tempat Pemungutan Suara (TPS) 17 Banjar Kertasari, Panjer, Denpasar, Bali, cukup menarik.

Semua petugas mulai dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pengawas, saksi, linmas, hingga pengamanannya perempuan.

Kelian atau pimpinan Banjar Kertasari I Gede Sulusi mengatakan, semua petugas di TPS 17 ini perempuan karena pada Desember ini diperingati sebagai Hari Ibu.

Selain itu, untuk memberi pesan bahwa laki-laki dan perempuan dalam setiap aspek kehidupan setara.

"Ibu-ibu itu kan guru pertama dan utama. Kita bisa sejajar dalam kehidupan sehari-hari karena ibu memang sangat padat sebagai istri, ibu, dan beberapa tetap mencari nafkah," kata Sulusi, di TPS 17, Rabu (9/12/2020).

TPS yang semua petugasnya perempuan ini sempat dikunjungi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Dalam sambutannya, Bintang mengapresiasi ide TPS 17 ini.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan semangat Hari Ibu yang akan jatuh pada 22 Desember mendatang.

"Luar biasa ini idenya. Bulan Desember adalah bulan yang spesial. Karena ini bulan perjuangan perempuan yang mana tanggal 22 Desember kita memperingati Hari Ibu," ujar dia.

Ia menuturkan, Hari Ibu adalah tonggak sejarah bagi perempuan.

Hal ini karena pada 22 Desember 1928 diselenggarkan kongres perempuan pertama yang menghasilkan ide, pemikiran, dan inovasi bagi kaum perempuan.

Selain itu, hal ini juga membuktikan ketika perempuan diberi kesempatan maka tidak ada istilah tidak mungkin.

Ia berharap, hal ini tak hanya berhenti sebagai petugas di TPS. Namun, terus dipupuk semangat untuk diberikan kesempatan yang setara bagi perempuan.

"Ini mungkin yang pertama di Indonesia mudahan bisa menjadi inspirasi dan motivasi dan mendorong tempat lainnya memberi kesempatan pada perempuan," harap dia.

Bintang menambahkan, pilkada kali ini berbeda dari pilkada sebelumnya.

Sebab, saat ini dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

Ia berpesan kepada semua warga dan petugas pemilihan untik menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Mudah-mudahan memperhatikan prokes, kita tak mau pilkada yang serentak ini menjadi klaster baru di masa pandemi," kata dia.

Sebagaimana diketahui, Pilkada Kota Denpasar diikuti dua pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota.

Paslon nomor urut pertama, yaitu I Gusti Ngurah Jaya Negara-I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wira), diusung PDI-P bersama Gerindra, Hanura, dan PSI.

Paslon nomor urut kedua, yakni I Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara (Amerta), diusung Golkar, Demokrat, dan NasDem.