Salin Artikel

Kata Gubernur Sumut di Lokasi Banjir Medan: Kita Ganggu Alam, Alam akan Ganggu Kita...

Sembari menunggu surutnya air, akan dilakukan normalisasi Sungai Belawan yang selama ini dangkal.

Edy Rahmayadi juga menyebut, daerah aliran sungai (DAS) harus dikembalikan kepada fungsinya.

Gubsu Edy, demikian ia kerap disapa, mengatakan hal-hal tersebut kepada wartawan yang menemuinya di lokasi banjir Medan.

Normalisasi sungai

Dijelaskannya, Sungai Belawan sudah sekian lama dalam keadaan dangkal. Karena itu, lanjutnya harus dilakukan normalisasi.

Selain itu, hal yang harus dilakukan adalah, mengevaluasi terkait dengan exact location sungai yang melengkung di lokasi tersebut.

"Kenapa, sungai ini kalau kita lihat di Google Map, ada sungai yang melengkung. Itu yang dimatikan sehingga air itu bertumpu ke arahnya Sungai Belawan ini sehingga tampungan air tidak mampu," katanya.

Dikatakanya, selama ini setiap 2 tahun terjadi banjir namun tidak seperti sekarang ini, masuk ke perumahan.

Cari pihak yang bertanggungjawab

Pihaknya mengevaluasi bersama dengan Balai Wilayah Sungai, Kementrian PUPR.

"Saya hari ini. Saya kemarin melihat belum bisa begitu jelas. Hari ini saya lihat, saya akan pastikan apa yang harus dilaksanakan," katanya. 

"Tak bisa mengatasi hanya seperti pemadam kabarakan. Solusi ke depan air ini tidak menyulitkan masyarakat yang bertempat tinggal di sini kok bisa seperti ini."

"Itu lah evaluasi, setelah didapatkan sesuatu dengan investigasi, kita kordinasikan kita cari siapa yang bertanggung jawab ini," katanya.

Sungai, kata dia, fungsinya untuk menyejahterakan masyarakat dan tidak boleh salah menanganinya.

"Selama bendungan bagus, daerah aliran sungai (DAS) tak diganggu, dia tetap mengikuti aturan dan akan kita disiplinkan. Kalau salah menanganinya, kita mengganggu alam, alam akan mengganggu kita. Ini prinsipnya. Harus dikembalikan fungsi sungai," katanya.

5 tewas, 1 hilang

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Utara, Riadhil Akhir Lubis mengatakan, berdasarkan temuan dari Basarnas, ada 5 korban banjir yang ditemukan meninggal dunia dan masih melakukan pencarian terhadap 1 orang korban banjir lagi yang hilang.

Pihaknya masih melakukan identifikasi terhadap korban.

"Basarnas sudah bekerja sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB setiap hari, sampai kita dapatkan 1 lagi. SOP-nya itu 7 hari. Kalaui tidak dapat, dinyatakan hilang. Dan ada 1 lagi di rumah sakit sedang dirawat," katanya.

Dijelaskannya, saat ini warga yang menjadi korban banjir diungsikan di Balai Desa Tanjung Selamat dan sebagian lagi di Arhanud.

Menurutnya, semua kebutuhan logistik kepada pengungsi dipenuhi.

"Di sini, ada 343 orang. Ditempatkan di Balai Desa Tanjung Selamat dan Arhanud," katanya. 

https://regional.kompas.com/read/2020/12/05/17412881/kata-gubernur-sumut-di-lokasi-banjir-medan-kita-ganggu-alam-alam-akan-ganggu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke