Erupsi Gunung Ile Lewotolok Masih Terjadi, Total 7.991 Warga Lembata Mengungsi

Kepala Basarnas Maumere I Putu Sudayana mengatakan, ada warga yang mengungsi secara mandiri dan dievakuasi tim SAR gabungan.

Sudayana mengatakan, sejak letusan pertama pada Minggu (29/11/2020) hingga Kamis (3/12/2020), ribuan warga diungsikan ke posko di Kota Lewoleba.

“Jadi total warga yang berhasil di evakuasi baik yang melakukan evakuasi mandiri maupun oleh tim SAR gabungan, sampai dengan saat ini berjumlah 7.991 orang yang tersebar di beberapa lokasi pengungsian,” kata Sudayana saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/12/2020).

Setiap hari, tim SAR gabungan terus menyisir desa yang masuk dalam radius jangkauan zona waspada Gunung Ile Lewotolok.

Penyisiran dilakukan di Desa Aulesa, Todanara, dan Jontona, yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur.

“Bersyukur, upaya tim membuahkan hasil yaitu warga yang sebelumnya menolak dievakuasi berhasil dihantar ke posko pengungsian,” kata Sudayana.

Menurut Sudayana, evakuasi warga di lokasi rawan bencana dibantu kepala desa masing-masing daerah tersebut.

Kerja dengan kepala desa itu penting untuk membujuk warga setempat.

“Harapannya tidak ada warga yang menolak untuk dievakuasi ke lokasi pengungsian. Ini kan demi kebaikan kita semua,” jelasnya.

Basarnas Maumere telah menyiapkan sebuah kapal KN SAR Antareja Kupang, sebuah sea rider, dua truk, satu kendaraan D-Max, dan sebuh motor trail.

“Semua kita siapkan untuk bisa mengantisipasi semua kemungkinan proses evakuasi yang akan dilakukan baik jalur laut maupun darat apabila dibutuhkan,” ujar Sudayana.

Sudayana berharap erupsi segera reda dan status Gunung Ile Lewotolok turun. Sehingga, masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa.